Pejabat Garda Revolusi Iran Klaim 80 Tentara AS Tewas dalam Serangan Roket
DUBAI, iNews.id - Stasiun televisi pemerintah Iran mengklaim, sedikitnya 80 tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam serangan roket pada Rabu (8/1/2020) dini hari di pangkalan militer Irak.
Disebutkan ada 15 roket yang menghujani pangkalan militer tempat bermarkasnya pasukan koalisi melawan ISIS itu.
Laporan itu juga menyebutkan, beberapa helikopter dan peralatan militer AS rusak berat.
Mengutip seorang sumber di Pasukan Garda Revolusi Iran, sebagaimana dilaporkan kembali Reuters, stasiun televisi juga mengungkap bahwa ada 100 target lain di kawasan Timur Tengah yang sudah masuk dalam target daftar serangan.
Serangan terhadap dua pangkalan militer yakni di Ain Al Asad dan Arbil itu merupakan balasan atas tewasnya jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan elite Quds, Garda Revolusi Iran, akibat serangan drone AS di Bandara Internasional Baghdad.
Klaim pejabat itu berbeda dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang menanggapi enteng serangan roket tersebut. Dari laporan awal yang diterimanya, Trump mengatakan semua baik-baik saja.
"Pengecekan korban dan kerusakan sedang berlangsung saat ini. Sejauh ini, semuanya bagus," kata Trump, dalam cuitan.
Dia akan memberikan pernyataan resmi pada Rabu pagi waktu Washington atau Rabu malam WIB.
Pejabat militer Irak di Baghdad mengungkap, serangan di dua pangkalan militer melibatkan 22 rudal Iran. Tak ada pasukan Irak yang menjadi korban. Keterangan serupa disampaikan militer Denmark yang ikut serta dalam pasukan koalisi melawan ISIS di bawah pimpinan AS.
Editor: Anton Suhartono