Pejabat Korut Sebut Trump Pria Tua yang Tak Sabar dan Labil
SEOUL, iNews.id - Hubungan Korea Utara (Korut) dengan Amerika Sertikat (AS) semakin tegang menjelang batas akhir waktu yang diberikan kepada Donald Trump untuk mengubah sikap soal pembicaraan denuklirisasi.
Belakangan, kedua pihak melontarkan pernyataan saling menyerang menambah situasi semakin tidak kondusif. Kondisi diperparah dengan pengumuman dari Korut yang sukses menguji coba fasilitas peluncuran satelit Sohae pada Sabtu.
Padahal fasilitas itu termasuk salah satu yang menjadi sorotan komunitas internasional terkait pengujian rudal balistik. Terlebih lagi, pemimpin Korut Kim Jong Un pada tahun lalu berjanji kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae In untuk menutup fasilitas Sohae.
Belum cukup, Korut kembali melontarkan serangan verbal kepada Trump dengan menyebutnya telah menggertak. Selain itu Korut juga menyebut Trump sebagai 'pria tua yang tidak sabar'.
Aksi saling serang secara verbal antara Trump dan Kim mengingatkan kejadian serupa pada 2017.
Sebelumnya Trump mengatakan saat pertemuan NATO di Inggris bahwa opsi serangan militer terhadap Korut masih mungkin terjadi, meskipun dia berusaha menghindarinya.
Pejabat Korut yang juga pernah menjadi utusan Korut untuk AS, Kim Yong Chol, mengecam pernyataan Trump yang diangapnya aneh.
Yong Chol menyebut Trump sebagai orang tua yang lalai dan suka berubah-ubah dalam sikap.
"Tindakan kami ini untuk memberikan kejutan. Jadi, jika dia tidak merasa heran, kami akan kesal," kata pria yang kini menjabat Ketua Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea, seperti dikutip dari kantor berita KCNA.
"Secara alami ini menunjukkan bahwa Trump adalah orang tua yang tidak sabar. Dari kata-kata dan pernyataan tersebut, kita dapat membaca betapa jengkelnya dia sekarang," katanya, seperti dilaporkan kembali AFP, Senin (9/12/2019).
Dia menegaskan, pemimpin Korut belum melontarkan kalimat menjengkelkan untuk Trump, namun sekadar memperingatkan bahwa presiden AS merupakan pribadi yang labil.
Kim Jong Un diperkirakan akan menentukan sikap terbaru Korut terkait pembicaraan nuklir dengan AS dalam pidato Tahun Baru yang akan disampaikan pada 1 Januari 2020.
Editor: Anton Suhartono