Pejabat Ukraina Kena Prank Orang Ngaku Mantan Dubes AS, Hina Drone Tempur Turki Bayraktar
MOSKOW, iNews.id - Satu lagi pejabat Ukraina menjadi korban prank duo Rusia, Vovan dan Lexus. Kepala Asosiasi Pertahanan Ukraina Sergei Pashinsky di-prank oleh mereka di mana salah satunya berperan sebagai mantan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Rusia Michael McFaul jadi-jadian. Rekaman itu diambil pada awal bulan ini.
Pashinsky pun berbicara apa adanya karena menganggap lawan bicaranya McFaul sungguhan. McFaul dikenal sebagai diplomat AS yang sangat anti-Rusia.
Dalam percakapan yang diunggah di akun Telegram itu, Pashinsky mencela drone tempur buatan Turki, Bayraktar, habis-habisan. Menurut dia, drone tersebut tidak efektif karena rentan terhadap sistem pertahanan udara.
Pashinsky tak setuju dengan pemberitaan media Ukraina adn Barat yang menyebutkan produk Bayraktar sebagai game changer dalam perang dengan Rusia. Bahkan dia mengatakan keunggulan drone Bayraktar sekadar pencitraan ketimbang keefektifannya di medan perang.
“Saya secara pribadi menentangnya, karena mereka sangat rentan terhadap sistem pertahanan udara,” kata Pashinsky, seperti dilaporkan kembali RT, Rabu (19/10/2022).
Dia menambahkan Ukraina memiliki banyak drone tempur Bayraktar sebelum perang dengan Rusia. Namun banyak yang ditembak jatuh dalam waktu sepekan di masa awal pertempuran. Kelemahan lain, lanjut Pashinsky, Bayraktar tak memiliki sistem untuk membela diri dari serangan pertahanan udara.
Meski demikian, lanjut dia, Bayraktar masih bisa digunakan bersamaan dengan sistem peluncur roket HIMARS dan HARM yang dikirim AS dan negara sekutu lainnya.
"Jika bukan karena sistem HIMARS dan HARM, tidak akan ada lagi Bayraktar di Ukraina," tuturnya.
Pernyataan Pashinsky ini bertolak belakang dengan rencana pemerintah Ukraina dengan produsen drone Bayraktar, Baykar, yang akan memproduksinya secara massal di dalam negeri. Bahkan bos Baykar bertemu langsung dengan Presiden Volodymyr Zelensky membahas kesepakatan itu.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba juga menjadi korban prank Vovan dan Lexus. Mereka juga berpura-pura menjadi McFaul.
Dalam percakapan itu, Kuleba mengakui bahwa Ukraina menjadi dalang atas serangan terhadap infrastruktur sipil Rusia di Krimea.
McFaul jadi-jadian bertanya kepada Kuleba mengenai operasi agen intelijen Ukraina di Rusia.
"Ya, jika Anda bertanya kepada saya siapa yang meledakkan sesuatu di Krimea atau Belgorod, berbicara secara pribadi, sebanyak mungkin privasi yang kita miliki dalam percakapan Zoom, saya bisa beri tahu Anda, iya, itu kami," kata Kuleba.
Editor: Anton Suhartono