Pejuang Palestina Balas Dendam Hujani Israel dengan Roket, Nyaris sampai Yerusalem 

TEL AVIV, iNews.id - Roket-roket dari Gaza kembali menghujani Israel, Jumat (12/5/2023). Sirine peringatan serangan udara pun meraung di sejumlah kota di Israel, tak hanya di dekat perbatasan dengan Gaza melainkan jauh ke dalam.

Bahkan suara sirene terdengar di beberapa daerah di luar Yerusalem untuk pertama kali sejak pertempuran terbaru pasukan Zionis Israel dengan para pejuang di Gaza pecah. Padahal jarak dari Jalur Gaza hingga ke Yerusalem cukup jauh untuk dijangkau roket para pejuang.

Baca Juga

Meski Selalu Dikawal 2 Penjaga dan Memiliki Sel Terpisah, Sarkozy Sebut Kehidupan di Penjara seperti Mimpi Buruk

Radio dan televisi Israel melaporkan sirine berbunyi sebagai peringatan adanya serangan roket ke Kota Beit Shemesh, daerah perbukitan di luar Yerusalem. Belum ada laporan korban maupun kerusakan akibat serangan baru tersebut.

Media lokal melaporkan, sistem pertahanan udara Israel menembak jatuh dua roket jarak jauh.

Baca Juga

PBB Kutuk Pembantaian Warga Sipil di Gaza oleh Militer Israel

Tak lama setelah itu, pasukan Israel menggempur Gaza. Militer Israel mengklaim menyerang target kelompok militan Jihad Islam.

Korban tewas akibat serangan udara Israel selama 4 hari terakhir bertambah menjadi 31 orang hingga hari ini. Sebagian besar adalah warga sipil. Di antara korban tewas adalah enam anak-anak dan tiga perempuan dewasa. Lima anggota senior faksi perlawanan Jihad Islam juga tewas dalam serangan tersebut.

Baca Juga

AS Tegaskan Dukungan ke Israel, meski Serangan Militer Zionis di Gaza Bantai Warga Sipil

Data Kementerian Kesehatan Palestina juga mengungkap, 93 orang lainnya terluka, termasuk 32 anak-anak dan 17 perempuan dewasa.

Sementara itu serangan Israel dibalas oleh faksi perlawanan dengan menembakkan RPG ke basis militer Israel dekat perbatasan Gaza.​​​​​​​

Layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom, melaporkan roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam bangunan tempat tinggal di Kota Rehovot, menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya.

Editor: Anton Suhartono