Pelaku Kirim Manifesto ke PM Selandia Baru Sebelum Lakukan Penembakan
WELLINGTON, iNews.id - Kantor perdana menteri Selandia Baru mengaku mereka menerima salinan manifesto dari teroris Brenton Tarrant 10 menit sebelum serangan teror mematikan yang menewaskan 50 orang pada Jumat (15/3).
Menurut sebuah laporan oleh harian lokal New Zealand Herald, kantor Perdana Menteri Jacinda Ardern mengonfirmasi bahwa Ardern menjadi satu di antara banyak pihak yang dikirim salinan manifesto itu.
Politisi lain yang menerima manifesto termasuk pemimpin Partai Nasional Simon Bridges dan Ketua Parlemen Selandia Baru Trevor Mallard.
Pihak lain yang menerima sebagian besar adalah media domestik dan internasional.
Salinan manifesto tersebut dikirim ke email yang dikelola oleh kantor perdana menteri dan mengikuti prosedur standar serta mengirimkannya ke keamanan parlemen, kemudian dikirim ke polisi.
"Surat itu menetapkan alasannya untuk melakukan (aksi teror) itu. Dia tidak mengatakan ini yang akan saya lakukan. Tidak ada kesempatan untuk menghentikannya," kata juru bicara kantor perdana menteri Selandia Baru, seperti dikutip Anadolu dari New Zealand Herald, Minggu (17/3/2019).
Manifesto Tarrant memiliki beberapa ekspresi anti-imigran, Islamofobia, ancaman terhadap Turki serta daftar pembunuhan termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Serangan teror kembar Jumat di Christchurch itu menewaskan 50 orang.
Serangan teror, selama salat Jumat mingguan di masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, disiarkan langsung di media sosial oleh pelaku. Namun rekaman itu kini sudah dihapus.
Editor: Nathania Riris Michico