Pelaku Penembakan di Wina Masih Berkeliaran, Warga Diminta Tak Keluar Rumah

WINA, iNews.id - Beberapa pelaku penembakan di Wina, Austria, masih berkeliaran hingga Selasa (3/11/2020) dini hari waktu setempat. Austria mengerahkan banyak kekuatan untuk memburu pelaku, bukan hanya di Wina, melainkan kota lain.

Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer mengatakan, para pelaku dilengkapi senjata otomatis dan sangat membahayakan. Dia juga menyebut para pelaku beraksi secara profesional.

Baca Juga

AS Ingin Jual 48 Jet Tempur Siluman F-35 ke Arab Saudi, tapi Takut Teknologinya Direbut China

"Kami mengumpulkan beberapa unit pasukan khusus yang sekarang memburu terduga teroris. Oleh karena itu, saya tidak membatasi di area Wina karena mereka terus bergerak," kata Nehammer, dikutip dari Reuters.

Masyarakat Wina diminta tidak keluar rumah sampai ada keterangan lebih lanjut.

Baca Juga

Penembakan Wina Terjadi di 6 Lokasi, 2 Orang Tewas Termasuk Pelaku

Dia menambahkan, tentara menjaga obyek-obyek penting di Wina, sehingga polisi bisa fokus melakukan operasi anti-teror.

Sementara itu pemimpin komunitas Yahudi Wina, Oskar Deutsch, melalui cuitan mengatakan, belum jelas apakah sinagog dan kantor di sebelahnya menjadi target serangan. Saat penembakan berlangsung, Senin (2/11/2020) pukul 20.00, kantor sudah tutup.

Baca Juga

Penembakan di Wina Austria, Mendagri Sebut Perbuatan Teroris

Tokoh Yahudi lainnya Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan, dia tinggal di kompleks sinagog dan mendengar suara tembakan.

"Kami melihat ke bawah (dari) jendela, orang-orang bersenjata menembaki para tamu berbagai bar dan pub. Orang-orang bersenjata itu berlarian dan melepaskan sedikitnya 100 peluru, bahkan lebih, di depan gedung kami," ujarnya, kepada radio LBC London.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria bersenjata berlari di jalan berbatu sambil berteriak.

Sebelumnya kepolisian Wina menyatakan, penembakan terjadi di enam lokasi meskipun belum jelas berapa jumlah pasti pelaku. Salah seorang pelaku ditembak mati petugas.

Editor: Anton Suhartono