Pelaku Penembakan Massal di Fasilitas FedEx Ternyata Mantan Karyawan, Punya Gangguan Jiwa
INDIANAPOLIS, iNews.id - Pria bersenjata pelaku penembakan di fasilitas logistik FedEx, Indianapolis, Amerika Serikat (AS) berhasil diidentifikasi sebagai Brandon Hole yang berusia 19 tahun. Pria yang bunuh diri setelah membunuh delapan orang itu ternyata mantan karyawan fasilitas tersebut dan memiliki riwayat gangguan jiwa.
Pejabat polisi dan FBI pada Jumat (16/4/2021) waktu setempat mengatakan Hole tercatat pernah ditahan oleh penegak hukum tahun lalu. Pria itu lalu ditempatkan di bawah penahanan kesehatan mental sementara oleh polisi Indianapolis pada Maret 2020.
Pada saat itu, ibunya menghubungi polisi atas laporan jika Hole ingin mencoba bunuh diri sebelum akhirnya ditahan. Sebuah senapan disita dari kamar pribadinya. Dia juga sempat diinterogasi oleh FBI pada April 2020.
"Tidak ada ideologi ekstremisme ataupun catatan kekerasan bermotif rasial dari Hole. Tidak ada pelanggaran kriminal yang ditemukan, namun senapan itu tidak dikembalikan kepada dia," ujar Agen Khusus FBI Indianapolis, Paul Keenan dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Sabtu (17/4/2021).
Penembakan brutal oleh pelaku Hole terjadi pada Kamis (15/4/2021) waktu setempat di pusat operasi FedEx dekat Bandara Internasional Indianapolis setelah pukul 23.00 waktu setempat. Hanya dalam beberapa menit Hole menewaskan delapan pekerja lalu dia mengakhiri aksinya dengan bunuh diri.
Polisi datang ke lokasi tak lama setelah para korban sudah bergelimpangan. Para saksi mengatakan Hole melepaskan tembakan dengan senapan di tempat parkir lalu memasuki fasilitas FedEx dan terus menembak. Dia berjalan di sekitar korban baik di dalam maupun di luar gedung kemudian akhirnya menembak dirinya sendiri.
Pelaku tercatat sebagai mantan karyawan di fasilitas tersebut. Wakil Kepala Kepolisian Indianapolis, Craig McCartt mengatakan pelaku terakhir kali bekerja di pabrik itu menjelang akhir 2020. Hingga kini, polisi belum menentukan apakah pembunuhan itu terkait dengan kebencian rasial atau etnis.
Editor: Rizal Bomantama