Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bukan Jam Rolex, Timnas Uzbekistan Dapat Hadiah 40 Mobil BYD Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement . Scroll to see content

Pelaku Teror New York Dalami Islam Setelah Pindah ke AS

Kamis, 02 November 2017 - 09:43:00 WIB
Pelaku Teror New York Dalami Islam Setelah Pindah ke AS
Sayfullo Saipov (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Sayfullo Saipov, pelaku teror yang menabrakkan mobilnya ke para pesepeda dan bus sekolah di Manhattan, New York, Selasa 31 Oktober 2017, diketahui baru mempelajari agama Islam setelah pindah ke Amerika Serkat (AS).

Informasi ini didapat dari teman pelaku yang juga seorang warga Uzbekistan, Mirrakhmat Muminov. Dia pernah bertemu dengan Saipov dua bulan lalu.

Pengemudi truk dari komunitas aktivis Uzbekistan itu mengatakan, Saipov terlihat religius di AS. "Dia (Saipov) menjadi lebih religius belakangan ini," kata Muminov, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (02/11/2017), seraya menambahkan, sebelum pindah ke AS Saipov tinggal di Tashkent, Uzbekistan.

Ditambahkannya, Saipov justru merasa mendapat kebebasan lebih untuk mempelajari Islam di AS, ketimbang negara asalnya. "Dia merasakan kebebasan untuk mempelajari agamanya di AS. Ia tidak bisa melakukan ini di negaranya karena larangan ketat dari pemerintah," ungkapnya.

Dua tahun lalu, Saipov dan Muminov tinggal bersama di Stow, AS. Mereka bertemu melalui komunitas lokal warga Uzbekistan dan saat itu Saipov bekerja sebagai pengemudi truk. Sebelum melakukan teror Saipov merupakan pengemudi transportasi online, Uber.

Teror yang dilakukan Saipov diduga memiliki keterkaitan dengan ISIS. Hal ini diketahui dari barang bukti yang ditemukan oleh polisi, yakni berupa dokumen dan bendera ISIS. Ini merupakan kali keempat warga Uzbekistan menjadi pelaku teror mematikan sepanjang tahun ini.

Muminov menyadari fakta bahwa banyak warga senegaranya yang terlibat aksi teror. Dia pun mengaku siap untuk ditanyai oleh pihak berwenang.

Soal serangan yang dilakukan Saipov, Muminov mengaku tidak mengetahui mengapa temannya melakukan itu. Menurutnya, Saipov hanya memiliki sedikit teman dan dia tidak bisa berkomunikasi dengan baik karena kemampuan bahasa Inggrisnya buruk.

"Dia itu penyendiri, mudah gugup, dan terkadang agresif. Karena sangat kesepian, dia membangun dunianya sendiri. Dia juga tidak terlalu populer," papar Muminov.

Perusahaan media Uzbekistan, Jahon, menginformasikan bahwa Saipov lahir pada 8 Februari 1988 di Tashkent. Saipov mepelajari ilmu keuangan sebelum mendapat pekerjaan di salah satu hotel di negara itu. Saipov diketahui tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

Dia mendapat izin masuk ke Amerika Serikat menggunakan Green Card pada 2010 lalu menikahi perempuan senegaranya dan menetap di AS.

Uzbekistan merupakan negara otoriter yang masyarakatnya didominasi pemeluk Islam. Negara ini diperintah oleh Moskow sampai keruntuhan Uni Soviet pada 1991. Praktik agama Islam sangat dikontrol ketat untuk mewaspadai tumbuhnya radikalisme.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut