Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Akan Masukkan Kartel Narkoba Terbesar Venezuela dalam Daftar Teroris, Jadi Alasan Serangan?
Advertisement . Scroll to see content

Pembekuan Aset Rusia oleh Barat Disebut Perampokan Terbesar dalam Sejarah

Kamis, 30 Juni 2022 - 10:03:00 WIB
Pembekuan Aset Rusia oleh Barat Disebut Perampokan Terbesar dalam Sejarah
Bendera Rusia sedang berkibar di sebuah kawasan yang dikelilingi pagar berduri (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Pembekuan aset Rusia oleh negara-negara Barat dan sekutunya boleh dibilang menjadi salah satu perampokan terbesar dalam sejarah dunia. Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Alexander Venediktov, Rabu (29/6/2022).

Negara-negara Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia, setelah Moskow memulai operasi militer di Ukraina, Februari lalu. Sanksi itu antara lain berupa pembekuan sekitar setengah dari cadangan mata uang asing Rusia, yang nilainya mencapai sekitar 300 miliar dolar AS (lebih dari Rp4.455,2 triliun).

“Pembekuan aset Rusia adalah salah satu pencurian terbesar dalam sejarah. Paradoksnya adalah, pelaku kejahatan ini adalah mereka yang sebelumnya bertanggung jawab untuk menjaga arsitektur ekonomi global,” kata Venediktov kepada kantor berita Sputnik.

Dia menuturkan, perampokan besar-besaran ala Barat itu dapat mengakibatkan runtuhnya sistem manajemen moneter Bretton Woods.

Sistem Bretton Woods adalah sistem ekonomi yang menerapkan pembayaran internasional berdasarkan dolar AS. Lewat standardisasi itu, setiap mata uang yang dimiliki oleh negara mana pun di dunia dapat didefinisikan dengan dolar AS. 

Pada mulanya, sistem tersebut juga dapat mengonversi cadangan devisa menjadi emas, sehingga dolar AS pun dianggap bernilai “sebagus emas” untuk perdagangan dunia. 

Pada dekade 1970-an, negara-negara Eropa menarik cadangan devisa yang mereka miliki secara besar-besaran. Hal itu mereka lakukan lantaran terkikisnya kepercayaan terhadap dolar—yang diproduksi Bank Sentral AS (The Fed) melebihi kapasitas emas. Negara-negara seperti Prancis dan Spanyol menjadi yang pertama menukarkan dolar yang mereka miliki dengan emas.

Menanggapi itu, Amerika Serikat secara sepihak membatalkan Sistem Bretton Woods melalui Dekret Presiden Nixon pada 15 Agustus 1976. Isi dekret itu antara lain, dolar AS tidak lagi dijamin dengan emas. 

Anehnya, dolar tetap menjadi mata uang internasional untuk cadangan devisa negara-negara di dunia sampai hari ini. Sejak keluarnya dekret Nixon itu, berlakulah sistem ekonomi baru yang disebut dengan floating exchange rate (nilai tukar mengambang).

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut