Pembelot Korut yang Ditembak saat Menyeberang ke China Positif Virus Corona

SEOUL, iNews.id - Seorang pembelot Korea Utara (Korut) yang ditembak saat mencoba kabur dengan melewati perbatasan China diketahui positif terinfeksi virus corona.

Dia melarikan diri dari tempat karantina Covid-19 di Korut. Pria tersebut ditembak oleh petugas perbatasan China saat melintasi perbatasan kedua negara dengan menyeberangi Sungai Tumen pada 20 April 2020 dan mengalami luka.

Baca Juga

Dari Istana ke Penjara, 8 Mantan Pemimpin Negara yang Dipenjara pada 2025

Dikutip dari The Sun, pria yang tak disebutkan identitasnya itu kini dirawat di sebuah rumah sakit China sambil menjalani karantina.

Sementara itu Daily NK, mengutip sumber pejabat di China, melaporkan, sang pembelot dipastikan terinfeksi virus corona setelah menjelani tes di RS Longjing.

Baca Juga

Membelot dari Pyongyang, Mantan Diplomat Korut Ini Menang Pemilu di Korea Selatan

Kasus ini meninggalkan tanda tanya besar soal klaim Korut yang menyebutkan tak ada satu pun kasus virus corona yang terkonfirmasi.

Otoritas Korut mengklaim telah mengetatkan perbatasan dengan China sebagai antisipasi penyebaran penularan Covid-19.

Baca Juga

Korut Tembakkan Beberapa Rudal Jelajah ke Laut di Tengah Wabah Virus Corona

Korut menutup semua perbatasan bagi turis, termasuk semua lalu lintas dengan China.

Selain itu, warga yang pulang dari luar negeri, termasuk diplomat diwajibkan menjalani karantina.

Peristiwa ini berlangsung di tengah isu kesehatan yang menerpa pemimpin Kim Jong Un. Dia tak terlihat saat peringatan hari lahir pendiri negeri yang juga kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April.

Isu yang beredar Kim menjalani operasi jantung pada awal bulan dan kini dalam pemulihan di sebuah vila di luar Pyongyang. Pejabat AS menyebut kondisinya lebih parah dari itu. Kim mengalami permasalahan kesehatan serius.

Namun para pejabat Pemerintah Korea Selatan yang selalu mematau perkembangan Korut menepis adanya permasalahan kesehatan pada Kim. Pejabat di istana kepresidenan Blue House mengatakan tak ada pergerakan khusus di Korut. Pejabat lainnya memberikan komentar senada, dia tak yakin Kim sakit.

Editor: Anton Suhartono