Pemerintah AS Shut Down, Tentara Bertugas Tanpa Bayaran
WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) shut down atau tutup sejak Rabu (1/10/2025) berdampak pada operasional pemerintah pusat. Gaji pegawai negeri sipil (PNS) federal hingga tentara tak bisa dibayar karena tak ada anggaran.
Meski demikian tak semua abdi negara dirumahkan atau bahkan terancam PHK. Para tentara yang masuk kategori pegawai federal tetap bertugas meski gaji tak dibayar.
"Masyarakat Ohio Timur Laut akan menanggung akibatnya. Personel militer dan pegawai federal tidak akan mendapat gaji. Jaminan Sosial dan (tunjangan) veteran bisa tertunda," kata anggota DPR AS, Shontel Brown, di media sosial X, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (1/10/2025).
Sebelumnya Brown mengatakan, berdasarkan pengalaman shut down sebelumnya, badan-badan federal harus mengklasifikasikan pegawai yang tak menerima gaji dengan 'dikecualikan' atau 'tidak dikecualikan'.
"Pegawai yang 'dikecualikan' bekerja tanpa gaji, sementara pegawai yang 'tidak dikecualikan' diberikan cuti tanpa gaji," ujarnya.
Anggota DPR AS lain, Bob Latta, mengatakan militer akan terus bertugas tanpa gaji sampai rancangan anggaran disetujui oleh Kongres.
Tahun fiskal 2024 berakhir pada 30 September, namun Kongres belum bisa menyepakati anggaran untuk tahun mendatang. Kebuntuan ini bermula dari ketegangan yang memanas antara Partai Republik dan Demokrat di Senat.
Partai Republik tidak memiliki cukup suara untuk meloloskan rancangan anggaran yang dibutuhkan. Partai Republik menguasai 53 kursi Senat, sementara suara yang dibutuhkan untuk meloloskan rancangan anggaran 60.
Shut down pemerintah terlama dalam sejarah AS berlangsung selama 35 hari, yakni 22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019. Shut down terjadi pada masa pemerintahan pertama Trump, dipicu kebuntuan politik terkait anggaran untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko senilai 5,7 miliar dolar.
Editor: Anton Suhartono