Pemerintah Denmark Bakal Larang Pembakaran Alquran, 7 Partai Oposisi Kepanasan
KOPENHAGEN, iNews.id – Tujuh partai oposisi Denmark pada Kamis (3/8/2023) ini menyuarakan keberatan atas upaya pemerintah untuk melarang aksi pembakaran salinan Alquran. Mereka menilai larangan tersebut tidak dapat diterima karena bakal menjadi pembatasan kebebasan berekspresi.
Belakangan ini, aksi pembakaran Alquran marak terjadi di depan kedutaan besar negara Muslim di Denmark dan Swedia. Hal itu memicu kemarahan di Dunia Islam. Pemerintah Denmark dan Swedia pun mengatakan, mereka akan mencari cara untuk membatasi pembakaran kitab suci secara legal.
Namun, rencana itu mendapat perlawanan dari partai oposisi di Denmark.
“Semua pihak yang bertanda tangan di bawah ini menjunjung tinggi kebebasan sipil Denmark yang mendasar dan berpendapat bahwa kebebasan sipil harus selalu didahulukan daripada dogma agama,” kata mereka dalam pernyataan bersama yang dikutip Reuters, hari ini.
Mereka menganggap Pemerintah Denmark seperti menyerah pada tekanan dari luar, yakni Dunia Islam. Dengan begitu, menurut mereka, pemerintah juga dapat membuka pintu bagi negara asing untuk ikut campur dalam politik nasional.
“Veto pelaku kekerasan tidak boleh menang dan tidak boleh menetapkan batas-batas politik Denmark dan demokrasi Denmark,” kata kumpulan partai oposisi itu lagi.
Ketujuh partai oposisi yang menyuarakan perlawanan atas rencana pelarangan aksi bakar Alquran itu antara lain terdiri atas Nye Borgerlige (Kanan Baru) yang beraliran konservatif, Aliansi Merah-Hijau yang berhaluan kiri. Mereka bersama-sama memegang 72 kursi dari total 178 anggota parlemen Denmark.
Sementara koalisi pemerintah yang terdiri atas tiga partai kanan-tengah dan kiri-tengah memiliki total 88 kursi.
Kepada lembag penyiaran publik DR, Menteri Kehakiman Denmark, Peter Hummelgaard mengatakan, pemerintah akan terus berupaya mencegah pembakaran Alquran terjadi lagi, meski ada protes dari pihak oposisi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil