Pemerintah Lebanon Pastikan Kerusuhan di Kamp Pengungsi Palestina Sudah Terkendali
BEIRUT, iNews.id - Kerusuhan yang terjadi di kamp Palestina Ain el-Hilweh di Lebanon telah menyebabkan belasan orang tewas. Bentrokan di kamp tersebut telah menciptakan kekhawatiran besar di kalangan negara-negara Arab.
Akibatnya, sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Kuwait, Jerman, dan Inggris telah mengeluarkan peringatan perjalanan baru bagi warga mereka yang berada di Lebanon. Mereka mendesak warganya untuk segera meninggalkan negara tersebut dan menghindari daerah-daerah yang menjadi pusat kerusuhan.
Namun, Pemerintah Lebanon menanggapi situasi ini dengan mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir atau panik mengenai keamanan negara mereka. Situasi keamanan sudah terkendali.
"Situasi ini tidak menimbulkan kekhawatiran atau kepanikan," kata Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/8/2023).
Kekerasan di Ain el-Hilweh, yang telah menelan korban 13 orang disebut sudah bisa dikendalikan.
Dalam upaya untuk menenangkan negara-negara Arab yang khawatir atas keselamatan warganya di Lebanon, Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdullah Bou Habib, telah ditugasi untuk memberikan jaminan keamanan kepada warga asing.
Kamp Ain el-Hilweh adalah kamp Palestina terbesar di Lebanon, menampung hingga 250.000 pengungsi Palestina.
Bentrokan yang terjadi pada 29 Juli antara faksi utama Fatah dan kelompok Islamis garis keras telah mengakibatkan sekitar seperempat dari 80.000 penduduk kamp mengungsi.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq