TRIPOLI, iNews.id – Pemerintah Libya membebaskan Saadi Khadafi dari penjara. Dia adalah putra mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi yang digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan pada 2011.
Pembebasan Saadi diungkapkan oleh seorang sumber resmi Libya dan satu sumber dari pemerintah persatuan di negara itu, Minggu (5/9/2021).
Zionis Merespons Niat Turki Tangkap Netanyahu: Israel Kuat dan Tak Kenal Takut!
Saadi sempat melarikan diri ke Niger selama meletusnya pemberontakan yang didukung NATO. Akan tetapi, dia kemudian diekstradisi ke Libya pada 2014 dan dipenjara sejak saat itu di Kota Tripoli.
Menurut sumber resmi, Saadi akan berangkat dengan pesawat ke Istanbul, Turki, begitu dibebaskan.
Amerika Tuding Turki Terlibat Penggunaan Tentara Anak di Suriah dan Libya
Libya telah mengalami kekacauan, perpecahan, dan kekerasan dalam satu dekade sejak pemberontakan. Pemerintah Persatuan Nasional dilantik pada Maret lalu sebagai bagian dari upaya perdamaian di negara itu, yang juga dimaksudkan untuk penyelenggaraan pemilu yang direncanakan pada Desember nanti.
Pembebasan Saadi adalah hasil dari negosiasi yang melibatkan para tokoh suku senior dan Perdana Menteri Libya, Abdulhamid Dbeibeh, kata sumber resmi. Sementara, sumber lain mengatakan, negosiasi juga melibatkan mantan Menteri Dalam Negeri, Fathi Bashagha.
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Bom Bunuh Diri di Libya
Pada 2018 Kementerian Kehakiman menyatakan Saadi Gaddafi tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan, penipuan, ancaman, perbudakan, dan pencemaran nama baik mantan pemain bola, Bashir Rayani.
Pada Juli lalu, New York Times mengatakan telah mewawancarai saudara laki-laki Saadi, Saif al-Islam Khadafi, yang ditahan selama bertahun-tahun di Kota Zintan. Saif dibui setelah para pendukungnya mengisyaratkan dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang direncanakan pada Desember.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku