Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Niat Puasa Kamis dan Doa Berbuka, Lengkap Teks Arab, Latin & Artinya
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Sri Lanka Paksa Kremasi Jenazah Muslim Korban Covid-19, Picu Kemarahan

Selasa, 15 Desember 2020 - 08:23:00 WIB
Pemerintah Sri Lanka Paksa Kremasi Jenazah Muslim Korban Covid-19, Picu Kemarahan
Jenazah muslim korban Covid-19 di Sri Lanka dikremasi memicu kemarahan publik (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KOLOMBO, iNews.id - Sebanyak 15 jenazah muslim korban virus corona di Sri Lanka dikremasi memicu kemarahan publik.

Otoritas kesehatan negara berpenduduk mayoritas Budha itu bersikeras semua korban meninggal akibat Covid-19 harus dikremasi, termasuk muslim.

Perintah yang berlaku sejak April itu dikeluarkan di tengah kekhawatiran para biksu Budha berpengaruh bahwa jenazah korban Covid-19 yang dikubur dapat mencemari air tanah dan menyebarkan virus.

Sebanyak 19 keluarga muslim di Kolombo pada pekan lalu menolak kerabat mereka dikremasi, namun jaksa agung memerintahkan agar tetap dibakar. Sejauh ini sudah 15 dari 19 jenazah, termasuk seorang bayi berusia 20 hari, yang dikremasi. Keputusan itu dikecam kelompok muslim dan lainnya.

Selama akhir pekan, masyarakat mengikat ribuan pita putih ke gerbang tempat pemakaman yang menampung abu kremasi, namun disingkirkan oleh pihak berwenang, Senin (14/12/2020).

Kejadian ini semakin membuat marah publik dan diungkapkan melalui media sosial, termasuk mantan pejabat pemerintah.

"Para hantu di Kanatte (kuburan) dalam semalam menghilangkan pita putih yang diikat untuk mengenang bayi yang dikremasi secara paksa," kata mantan Menteri Luar Negeri, Mangala Samaraweera,dalam cuitan, seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020).

Seorang influencer yang mengunggah foto pita di akun media sosialnya menyebut tindakan tersebut sebagai penindasan negara.

Sri Lanka mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak Oktobe,. Jumlah kasus infeksi meningkat hampir 10 kali lipat menjadi total lebih dari 32.790 orang, sebanyak 152 di antaranya meninggal.

Dewan Muslim Sri Lanka menyatakan, banyak muslim yang menjadi korban meninggal akibat virus corona. Jumlah muslim di Sri Lanka mencapai 10 persen total 21 juta populasi.

Juru bicara dewan Hilmy Ahamed mengatakan, umat Islam memilih tak melapor jika mengalami keluhan penyakit karena khawatir akan dikremasi begitu meninggal.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak Sri Lanka mengizinkan jenazah umat Islam korban Covid-19 dikubur secara normal sesuai dengan keyakinan dan kewajiban agama.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga membolekan penguburan seperti biasa asal dilakukan dengan tindakan pencegahan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut