Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jet-Jet Tempur F-16 Thailand Hancurkan 6 Kasino dan Markas Jaringan Penipuan Kamboja
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Thailand Awasi Pembuatan Film 12 Remaja Terjebak di Gua

Minggu, 22 Juli 2018 - 11:51:00 WIB
Pemerintah Thailand Awasi Pembuatan Film 12 Remaja Terjebak di Gua
Remaja korban Gua Tham Luang Thailand menggelar jumpa pers untuk pertama kalinya sejak mereka diselamatkan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Pemerintah Thailand akan mengontrol ketat pembuatan film kisah 12 remaja pemain sepak bola yang terjebak di gua selama 18 hari bersama pelatih. Sejauh ini beberapa rumah produksi asing, termasuk media elektronik, menyatakan minat membuat film cerita maupun dokumenter tragedi GuaTham Luang ini.

Menteri Kebudayaan Vira Rojpochanarat mengatakan, pihaknya akan mengusulkan pembuatan komite khusus untuk memantau pembuatan film tersebut.

Para korban yang sudah diperbolehkan pulang setelah lebih dari sepekan menjalani perawatan di rumah sakit, kini menjadi incaran media massa dalam negeri maupun internasional yang ingin menggali lebih dalam kisah ini. Data dari mereka sangat dibutuhkan untuk materi film.

Wakil Perdana Menteri Wissanu Krea Ngam sebelumnya menginstruksikan para pejabat kementerian pembangunan sosial dan perlindungan untuk memastikan bahwa para korban atau pihak yang terkait dengan proses penyelamatan tidak diganggu oleh pihak manapun selama mereka masih melewati rehabilitasi mental.

Kebijakan ini mendapat kritikan kalangan media, terutama dari luar negeri. Apalagi, pemerintah tak segan-segan menyeret jurnalis ke proses hukum dan diancam dengan undang-undang perlindungan anak, jika membandel.

Wissanu yang merupakan ahli hukum pemerintahan junta militer Thailand, mengatakan, para korban berhak menandatangani kontrak untuk kepentingan mereka. Namun dia menegaskan, pemerintah akan memberikan saran seperti seorang manajer, tanpa mencari keuntungan dari mereka.

Pemerintah khawatir korban dipaksa menandatangani kontrak sementara mereka belum mengetahui seluk beluk pekerjaan ini. Pasalnya sekali kontrak diteken, mereka harus tunduk dengan kesepakatan. Itulah mengapa seseorang dengan pengetahuan hukum harus menemani mereka.

Otoritas perfilman Thailand menyatakan, ada lima rumah produksi asing yang menyampaikan keinginan membuat film ini, termasuk versi dokumenternya. Namun skrip dan konten harus disetujui terlebih dahulu sebelum digunakan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut