Pemerintahan AS Terancam Tutup Lagi
WASHINGTON, iNews.id - Pemerintahan Amerika Serikat terancam tutup untuk kedua kali dalam sebulan terakhir setelah adanya kebuntuan dalam penetapan rancangan undang-undang (RUU) anggaran federal.
Beberapa jam sebelum waktu perpanjangan pengesahan berakhir, Kamis 8 Februari 2018 malam, terjadi deadlock di Senat ketika seorang anggota parlemen memblokir voting cepat pengesahan anggaran. Titik kebuntuan adalah keinginan dari kubu Republik agar batas anggaran federal dinaikkan.
Gedung Putih menyayangkan hal ini. Kantor Manajemen Anggaran Gedung Putih (OMB) kini mempersiapkan kemungkinan terburuk dengan menghitung kembali dana persediaan yang ada. Namun OMB berharap Senat bisa mencari solusi terbaik sehingga RUU itu segera disahkan menjadi UU lalu diteken Donald Trump tanpa ditunda-tunda lagi.
RUU, yang di dalamnya mengatur perpanjangan pendanaan untuk pemerintah federal selama 6 pekan serta penaikan plafon utang, seharusnya bisa menjadi solusi krisis pendanaan pemerintah yang tahun ini juga akan menghadapi pemilihan umum jangka menengah yakni pada November.
RUU ini memerlukan persetujuan dari semua anggota Senat yakni 100 orang. Namun senator dari Republik Rand Paul menolak pemungutan suara secara cepat sambil menyampaikan keinginannya.
Paul mengambil peran di sidang pada Kamis malam waktu setempat itu dengan meminta dinaikkannya batas dana pengeluaran federal.
"Saya tidak bisa dengan jujur dan beriktikad baik hanya melihat ke arah lain karena partai saya sekarang dalam kondisi defisit," kata Paul, dikutip dari AFP, Jumat (9/2/2018).
Sementara itu senator Demokrat Chuck Schumer mengingatkan kepada semua rekannya bahwa waktu mereka tinggal sedikit.
"Kita dalam wilayah yang berisiko saat ini," ujarnya.
Editor: Anton Suhartono