Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintahan Najib Dilaporkan Surati CIA, Nama Indonesia Juga Disebut

Kamis, 19 Juli 2018 - 20:27:00 WIB
Pemerintahan Najib Dilaporkan Surati CIA, Nama Indonesia Juga Disebut
Najib Razak (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Portal berita Malaysiakini melaporkan, Kantor Departemen Perdana Menteri di pemerintahan Najib Razak mengirim surat kepada Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) CIA Gina Haspel sebelum pemilu 9 Mei untuk meminta dukungan.

Di surat itu disebutkan, bahayanya Mahathir Mohamad, lawan Najib di pemilu ke-14, bagi kepentingan Amerika Serikat di kawasan.

"Yang Mulia harus mendapat informasi yang tepat bahwa Mahathir, pada dasarnya, bukanlah seorang reformator yang dapat meningkatkan kepentingan nasional Malaysia ketika dia bergabung dengan oposisi untuk kepentingannya sendiri."

Di masa lalu, bunyi surat itu, Mahathir merupakan sosok yang anti-Barat, anti-Semit, dan otokratis, serta membungkam perbedaan pendapat melalui kekuatan serta menunjukkan pengabaian total terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum.

"Selama masa jabatannya, Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) sangat disalahgunakan untuk agenda politiknya dan memungkinkannya untuk memerintah Malaysia selama lebih dari dua dekade."

Di sisi lain, surat itu memuji kebijakan luar negeri progresif Najib dan kontribusinya bagi keamanan di kawasan. Di bagian ini, negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, disebutkan dalam hal mana yang bisa menjadi mitra terpercaya AS.

“Tidak seperti Mahathir, Najib dikenal sebagai sekutu AS yang kuat dan akan terus mendukung kehadiran AS di wilayah tersebut. Tanpa Najib yang bertanggung jawab atas negara itu, AS akan kehilangan mitra terpercaya di Asia Tenggara, mengingat bahwa Filipina telah memisahkan diri dari Washington. Sementara Singapura dan Brunei terlalu kecil untuk memberikan dampak seperti juga Thailand. Indonesia tenggelam dalam masalah dalam negeri mereka sendiri. Sementara itu, negara-negara Indo-China, kecuali Vietnam, condong ke China."

Surat itu juga menyatakan Malaysia menyambut kehadiran AS di kawasan, terutama di Laut China Selatan, untuk menyeimbangkan kekuatan maritim China.

Malaysiakini dan blog Laporan Sarawak sebagai media oposisi saat Najib menjabat juga disebut dalam surat itu. Disebutkan, oposisi menggunakan kedua media tersebut untuk menyebarkan narasi negatif terkait kebijakan politik dan sosial-ekonomi.

“Sebelumnya, mereka (oposisi) telah membentuk LSM seperti Bersih Global untuk mengadvokasi pemberontakan seperti Musim Semi Arab di Malaysia."

Sempat muncul kekhawatiran dari pemerintahan Najib setelah Mahathir bergabung ke kelompok Pakatan Harapan pada 2016. Ada harapan oposisi akan merebut pemerintahan.

"Ironisnya, selama 20 tahun gerakan 'reformasi' oposisi oleh (Datuk Seri) Anwar Ibrahim adalah tentang menentang dan menantang tirani Mahathir."

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut