Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Pemilu Inggris, Warga Mulai Menuju Tempat Pemungutan Suara

Kamis, 12 Desember 2019 - 17:57:00 WIB
Pemilu Inggris, Warga Mulai Menuju Tempat Pemungutan Suara
Bendera Inggris dan Uni Eropa di depan Gedung Parlemen Inggris. (FOTO: AFP/GETTY IMAGES)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Seperti yang mereka pernah dilakukan pada 2015 dan 2017, hari ini pemilih di Inggris menuju ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara mereka dalam pemilu paling penting dalam beberapa dekade terakhir.

Perdana Menteri (PM) Boris Johnson beserta Partai Konservatifnya berkampanye dengan janji utamanya untuk "menyelesaikan Brexit," sementara saingannya Jeremy Corbyn dari oposisi Partai Buruh mengkampanyekan pelaksanaan referendum kedua untuk menentukan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa.

Dilaporkan Deutsche Welle, Kamis (12/12/2019), pemutungan suara dimulai pukul 07.00 (GMT) di tempat pemungutan suara di Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Perhitungan suara dimulai segera setelah pemungutan suara berakhir pada pukul 22.00 (GMT).

Hasil lembaga survei terbaru menempatkan Konservatif PM Johnson memimpin tipis, 28 kursi setelah Partai Buruh meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Partai-partai kecil bisa berakhir memainkan peran utama jika Konservatif dan Buruh gagal menjadi mayoritas dan perlu membentuk aliansi.

Cuaca dilaporkan dapat memengaruhi jumlah partisipasi pemilih, ramalan cuaca memperkirakan hari ini bersuhu dingin, turun hujan dan salju.

Menjelang pemilihan, PM Johnson mengajukan permohonan kepada para pemilih melalui pesan video, membujuk mereka untuk memilih Partai Konservatif, agar bisa menyelesaikan Brexit, dan memajukan Inggris.

Dalam pemilu terakhirnya, Corbyn memberikan satu "pukulan" terakhir pada Johnson, dengan mengatakan: "Boris Johnson tidak akan membawa perubahan, dia hanya akan memperburuknya. Ini saatnya untuk perubahan nyata bagi banyak orang, bukan sebagian."

Isu Brexit menjadi topik utama kampanye, dengan mandeknya rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Kekhawatiran atas layanan kesehatan nasional Inggris, memerangi perubahan iklim, dan kondisi ekonomi Inggris juga menjadi isu lainnya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut