Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menhan Israel: Erdogan Hanya Bisa Lihat Gaza lewat Teropong!
Advertisement . Scroll to see content

Pemilu Israel Digelar Hari Ini, Masa Depan Netanyahu Dipertaruhkan

Selasa, 09 April 2019 - 12:14:00 WIB
Pemilu Israel Digelar Hari Ini, Masa Depan Netanyahu Dipertaruhkan
Warga Yahudi berjalan di depan poster PM Israel Benjamin Netanyahu. Didukung oleh reputasinya sebagai penjamin keamanan dan pertumbuhan ekonomi Israel, Netanyahu sudah menjadi pemimpin Israel lebih dari 13 tahun. (FOTO: AFP / THOMAS COEX)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.id - Warga Israel akan memberikan suara mereka dalam pemilihan umum (pemilu) yang digelar hari ini, Selasa (9/4/2019). Pemilu ini menjadi penentu apakah pemimpin sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bakal kembali berkuasa, terlepas dari kasus dugaan korupsi yang menerpanya.

Dilaporkan AFP, pemungutan suara dibuka pukul 0400 GMT dan ditutup pada 1900 GMT di sebagian besar wilayah Israel. Hasil akhir bakal diumumkan pada Rabu (10/4) pagi waktu setempat.

Mantan kepala militer Benny Gantz menjadi penantang terkuat Netanyahu. Gantz berjanji menghentikan kerusakan yang dia sebut ditimpakan Netanyahu kepada negara itu dengan politik yang memecah belah.

Pemilu ini akan menjadi referendum bagi Netanyahu, yang membangun reputasi sebagai penjamin keamanan negara dan berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi, kendati dibayangi populisme dan dugaan korupsi.

Pelanggaran yang kian terkuak itu menyebabkan banyak warganya siap untuk perubahan.

Pemimpin berusia 69 tahun itu melontarkan janji yang sangat kontroversial tiga hari menjelang pemilu; dia berencana mencaplok pemukiman di Tepi Barat yang diduduki jika menang.

Memperluas kedaulatan Israel dalam skala besar di Tepi Barat akan menjadi lonceng kematian bagi harapan untuk solusi dua negara dengan Palestina.

Ini merupakan langkah yang sudah lama diincar oleh sayap kanan Israel.

Netanyahu juga berusaha menggambarkan dirinya sebagai negarawan penting Israel, dengan bertemu dengan sekutu dekatnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro jelang pemilu.

Dia menyoroti pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan klaim kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

"Siapa lagi yang bisa melakukan ini? Siapa yang bisa melakukan ini? Ayo, jujur," kata Netanyahu, dalam sebuah wawancara dengan situs berita lokal, Arutz Sheva.

"Siapa yang bisa berdiri di depan dunia? Siapa yang bisa berdiri di depan Kongres Amerika? Siapa yang bisa menggerakkan opini publik ke arah itu?"

Pada saat yang sama, dia juga menggunakan taktik seperti Trump; menyebut penyelidikan korupsi sebagai "perburuan penyihir" dan mencela wartawan yang meliput mereka.

Pada Senin (8/4) malam, dia berkunjung ke Tembok Barat Yerusalem untuk berdoa di menit-menil sebelum pemilu berlangsung.

Gantz, seorang mantan penerjun payung berusia 59 tahun yang membentuk aliansi centris untuk menantang Netanyahu, mengajukan tuduhan korupsi terhadap sang perdana menteri untuk menyatakan bahwa inilah saatnya bagi Netanyahu untuk mundur.

Dia menyebut janji pencaplokan Netanyahu sebagai tawaran tidak bertanggung jawab bagi suara sayap kanan.

Gantz menggemborkan posisinya secara jelas terkait masalah Tepi Barat. Dia mengaku mendukung perjanjian perdamaian yang didukung secara global dan ingin Israel mempertahankan kontrol keamanan atas wilayah tersebut.

Dia menentang setiap gerakan unilateral.

"Ada kebutuhan untuk perubahan dan kesempatan untuk perubahan," kata Gantz, kepada radio militer Israel.

"Israel perlu memilih arah penyatuan, koneksi dan harapan -atau ekstremitas."

Gantz berupaya menantang pengalaman dan prestasi Netanyahu dengan bersekutu dengan dua mantan kepala staf militer dan mantan menteri keuangan Yair Lapid. Demi menjatuhkan Netanyahu, mereka membentuk aliansi Biru Putih.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut