Pemilu Pakistan, Partai Mantan Atlet Kriket Imran Khan Unggul
ISLAMABAD, iNews.id - Partai yang mengusung mantan pemain kriket nasional Imran Khan, Pakistan Tehreek-i-Insaf (PTI), sebagai perdana menteri unggul sementara dalam pemilihan umum Pakistan. PTI bersaing ketat dengan partai penguasa, Partai Liga Muslim Nasional-Nawaz (PML-N).
Hasil sementara penghitungan tidak resmi menunjukkan PTI memang unggul, namun belum mencapai mayoritas tunggal. PTI harus menggalang koalisi sehingga kubunya menguasai lebih dari setengah kursi parlemen. Hanya cara itu yang bisa dilakukan agar Imran menjadi perdana menteri baru.
Partai Khan memperoleh 42 persen suara atau mendapat 113 dari total 272 kursi di Majelis Nasional.
Pemilihan bersejarah ini tampaknya akan menandai hanya dua periode pemerintah sipil di bawah PML-N berkuasa dan harus menyerahkan kekuasaan kepada pihak lain.
Namun PML-N menegaskan akan menolak hasil pemilu. Alasannya, mereka menuduh pemilu diwarnai kecurangan dengan memanipulasi suara secara terang-terangan. Hal itu pun diakui sejumlah partai kecil.
"Mandat rakyat secara terang-terangan telah dihina, tidak dapat ditoleransi," kata Shehbaz Sharif, pemimpin PML-N yang juga adik mantan perdana menteri Nawaz Sharif, dikutip dari BBC.
Pejabat komisi pemilihan pun memutuskan menunda merilis hasil penghitungan suara secara elektronik dan menggunakan penghitungan manual. Hasil penghitungan suara dan perolehan kursi memang berjalan lambat, setelah penungutan suara berakhir pada Rabu (25/7) pukul 18.00 waktu setempat. Namun komisi pemilihan membantah ada masalah teknis.
Jika pemilu ini berakhir dengan konflik maka akan terjadi penundaan pembentukan pemerintahan yang dampaknya akan dirasakan ratusan juta bagi warga Pakistan.
Editor: Anton Suhartono