Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : UU Peradilan Militer Digugat ke Mahkamah Konstitusi, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Pemimpin Junta Militer Jenderal Min Aung Hlaing Kini Jabat Perdana Menteri Myanmar

Minggu, 01 Agustus 2021 - 17:40:00 WIB
Pemimpin Junta Militer Jenderal Min Aung Hlaing Kini Jabat Perdana Menteri Myanmar
Min Aung Hlaing kini menjabat perdana menteri Myanmar (Foto: BPMI Satpres)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing kini memiliki jabatan baru yakni perdana menteri. Dia memimpin pemerintahan sementara Myanmar yang bari dibentuk setelah Aung San Suu Kyi digulingkan pada 1 Februari lalu.

Pengumuman mengenai jabatan baru Min Aung Hlaing pertama kali diberitakan media pemerintah, Minggu (1/8/2021).

Beberapa hari setelah kudeta 1 Februari, Min Aung Hlaing memimpin Dewan Administrasi Negara (SAC), lembaga yang didukung militer, guna menjalankan pemerintahan Myanmar.

Sebelumnya Min Aung Hlaing menyampaikan pidato di televisi nasional, berjanji segera menggelar pemilihan umum dalam 2 tahun. Pemerintahannya juga siap bekerja sama dengan utusan khusus yang ditunjuk ASEAN.

“Myanmar siap bekerja sama dengan ASEAN dalam kerangka ASEAN termasuk dialog dengan Utusan Khusus untuk Myanmar,” katanya.

Pada kesempatan itu Min Aung Hlaing juga mengulangi janjinya untuk memulihkan demokrasi di Myanmar, meski tidak menyebutkan target waktunya.

"Saya menjamin pembentukan serikat berdasarkan demokrasi dan federalisme," ujarnya.

Komisi pemilihan umum bentukan junta militer sebelumnya membatalkan hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan partai dimpimpin Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dengan alasan kecurangan. Mereka menahan Suu Kyi serta para pejabat dari partai berkuasa, termasuk presiden.

Sementara itu para menteri luar negeri ASEAN akan bertemu pada Senin (2/8/2021) untuk membicarakan soal penunjukan utusan khusus yang ditugaskan untuk menjalankan misi mengakhiri kekerasan serta mendorong dialog antara pihak bertikai di Myanmar.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut