AIZAWL, iNews.id – Dalam beberapa waktu terakhir, Negara Bagian Mizoram di India dimasuki arus pengungsi dari Myanmar sebagai akibat konflik yang meletus di negara Asia Tenggara itu sejak kudeta militer 1 Februari lalu. Pemimpin Mizoram pun menyatakan, para pengungsi itu harus diberikan perlindungan sementara.
Menteri Kepala Negara Bagian Mizoram, Zoramthanga mengatakan, para pengungsi itu harus diberi perlindungan sementara, sambil menunggu Pemerintah Federal India memutuskan apakah ada di antara mereka yang akan dipulangkan kembali ke Myanmar. Untuk sekadar diketahui, jabatan menteri kepala negara bagian setara dengan gubernur provinsi di Indonesia.
Kekejaman RSF di El-Fasher: Ratusan Mayat Warga Sipil Dikubur di Kuburan Massal, Lainnya Dibakar
Sejumlah polisi Myanmar berpangkat rendah beserta keluarga mereka telah menyeberang ke Mizoram. Di negara bagian India itulah, mereka mencari perlindungan demi menghindari perintah dari junta militer yang merebut kekuasaan di Myanmar bulan lalu.
Akan tetapi pihak berwenang di Myanmar pekan lalu meminta pejabat di Mizoram untuk menahan dan memulangkan delapan polisi yang kabur ke wilayah itu. Kondisi tersebut meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan para polisi itu dikirim mereka kembali ke Myanmar oleh otoritas India.
Rakyat Myanmar Mogok Total, Pabrik hingga Bank Kompak Tutup
“Sebagaimana akal sehat menentukan, ketika ada masalah politik di satu negara dan ketika ada ketakutan akan nyawa seseorang, jika mereka menyeberang ke negara tetangga, maka biasanya mereka tidak dikirim kembali,” kata Zoramthanga dalam sebuah wawancara, dikutip kembali Reuters, Selasa (9/3/2021).
Dia menuturkan, keputusan terakhir terkait nasib para pengungsi Myanmar itu akan diambil oleh pemerintah federal (pemerintah pusat) yang telah berkomunikasi dengan otoritas Mizoram. Sampai sejauh ini, New Delhi masih belum memberikan arahan yang jelas, sehingga menciptakan kebingungan di kalangan pemerintah daerah di Mizoram terkait penanganan para pengungsi, kta Zoramthanga.
Buntut Krisis Politik, Warga Myanmar Antre Menyeberang ke India
“Dari sudut pandang kemanusiaan, kami harus memberi mereka makanan, kami harus memberi mereka tempat berlindung,” kata Zoramthanga.
Secara geografis, Myanmar dan Mizoram berbagi perbatasan sepanjang 404 km. Di beberapa bagian, kedua wilayah itu hanya dibelah oleh sebuah sungai dangkal, sehingga memudahkan orang-orang untuk menyeberang.
Beberapa polisi Myanmar yang membelot mengatakan kepada para pejabat India, mereka melarikan diri setelah diperintahkan untuk menggunakan kekerasan terhadap warga sipil yang berunjuk rasa selama berminggu-minggu menentang kudeta. Situasi di Myanmar terasa makin panas sejak militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi awal bulan lalu.
Lebih dari 50 orang terbunuh di tangan aparat keamanan, menurut laporan PBB. Sementara, sekitar 1.700 orang ditahan junta militer, termasuk Suu Kyi.
Zoramthanga, seorang pemimpin pemberontak berusia 76 tahun yang kini menjadi politikus, mengatakan bahwa suku-suku di Mizoram memiliki hubungan budaya yang dalam dengan masyarakat Myanmar. Akan tetapi kekhawatiran utamanya sekarang adalah risiko nyawa yang memaksa para pengungsi Myanmar untuk menyeberang ke Mizoram.
“Kita harus bersimpati kepada mereka,” katanya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku