Pemimpin Oposisi Rusia Sudah Beri Selamat ke Joe Biden, Vladimir Putin Masih Diam-Diam Saja
MOSKOW, iNews.id – Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, pada Minggu (8/11/2020) ini memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangan di Pilpres AS 2020. Sementara, sampai sejauh ini belum ada reaksi dari Presiden Rusia, Valdimir Putin, terhadap hasil pemilu negeri Paman Sam itu.
Navalny dalam salah satu cuitannya di Twiiter memberi selamat kepada Biden, wakil presiden terpilih Kamala Harris, dan rakyat Amerika. Dia menilai Amerika Serikat telah menentukan kepemimpinan baru dalam pemilihan yang bebas dan adil.
“Ini adalah hak istimewa yang tidak tersedia untuk semua negara,” kata Navalny, yang saat ini sedang menjalani pemulihan diri di Jerman karena dugaan keracunan.
Ucapan selamat kepada Biden mengalir dari berbagai penjuru dunia setelah jaringan televisi AS menyatakan politikus Partai Demokrat itu telah mengalahkan Donald Trump dalam hasil penghitungan pilpres yang hampir lengkap, Sabtu (7/11/2020).
Para pemimpin dunia, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel; Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan; Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi selamat kepada Biden. Akan tetapi, sampai Minggu (8/11/2020) malam ini, belum ada pernyataan apa pun dari Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kemenangan Biden.
Rusia sebelumnya dituduh mencampuri Pilpres AS 2016 untuk membantu agar Trump terpilih, dengan harapan dia akan mengambil sikap yang lebih lembut dengan Moskow.
Biden diperkirakan akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia. Dalam kampanyenya, mantan wakil presiden AS dua periode itu mengecam Trump karena telah merangkul begitu banyak otokrat di seluruh dunia, dimulai dengan Vladimir Putin.

Sementara, Navalny adalah tokoh oposisi terkemuka Rusia. Dia pingsan di pesawat pada akhir Agustus lalu dan dibawa ke rumah sakit di Siberia selama dua hari sebelum akhirnya diterbangkan ke Berlin, Jerman. Di rumah sakit di Berlin, hasil tes laboratorium menemukan bahwa Navalny telah diracuni dengan novichok, racun agen saraf yang dirancang pada era Soviet.
Navalny mengklaim Putin secara pribadi bertanggung jawab atas keracunan itu. Sementara Kremlin telah menolak tuduhan itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil