Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lionel Messi Datang, Warga India Malah Ngamuk hingga Merusak Stadion
Advertisement . Scroll to see content

Penampakan Derita Warga Kashmir akibat Konflik India-Pakistan

Kamis, 28 Februari 2019 - 11:43:00 WIB
Penampakan Derita Warga Kashmir akibat Konflik India-Pakistan
Warga kashmir. (Foto: Deutsche Welle )
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - India dan Pakistan terus berseteru karena Kashmir, wilayah bergejolak yang telah dilanda pemberontakan bersenjata selama hampir tiga dekade. Banyak warga Kashmir yang sudah muak dengan Pakistan dan India.

Berikut foto-foto yang menunjukkan penderitaaan warga Kashmir akibat konflik tersebut, seperti dilaporkan Deutsche Welle, Kamis (28/2/2019).

Bahaya yang belum pernah ada sebelumnya?

Pada 27 Februari 2019, militer Pakistan menyatakan menembak jatuh dua jet tempur India. Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan jet itu ditembak jatuh setelah memasuki wilayah udara Pakistan.

Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah, di mana dua negara, yang memiliki senjata nuklir melakukan serangan udara terhadap satu sama lain.

(Foto: Reuters/D. Ismail)

India menjatuhkan bom di Pakistan

Militer Pakistan merilis gambar ini untuk menunjukkan bahwa pesawat tempur India menyerang wilayah Pakistan untuk pertama kalinya sejak kedua negara terlibat perang pada 1971. India menyatakan serangan udara itu sebagai tanggapan terhadap serangan bom bunuh diri baru-baru ini terhadap pasukan India yang berbasis di Jammu dan Kashmir.

(Foto: AFP/ISPR)

Militer bukan solusi

Warga sipil India percaya bahwa pemerintah mereka tidak dapat membebaskan diri dari tanggung jawab dengan menuduh Pakistan menciptakan kerusuhan di lembah Kashmir. Sejumlah organisasi HAM menuntut agar pemerintahan PM Narendra Modi mengurangi jumlah pasukan di Kashmir dan membiarkan rakyat menentukan nasib mereka.

(Foto: AFP/GETTY IMAGES/T. MUSTAFA)


Kekerasan tiada akhir

Pada 14 Februari 2019, setidaknya 41 polisi paramiliter India tewas dalam serangan bom bunuh diri di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammad, mengaku bertanggung jawab.

Serangan itu meningkatkan ketegangan dan memicu kekhawatiran konfrontasi bersenjata antara dua negara yang memiliki kekuatan senjata nuklir.

(Foto: IANS)

Konflik yang pahit

Sejak 1989, gerilyawan Muslim memerangi pasukan India di bagian Kashmir yang dikelola India. Wilayah ini berpenduduk 2 juta orang, dan sekitar 70 persen di antaranya adalah Muslim.

Dua dari tiga perang antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan tahun 1947 adalah karena sengketa wilayah Kashmir.


India menumpas pemberontakan militan

Pada Oktober 2016, militer India melancarkan serangan terhadap pemberontak bersenjata di Kashmir, yang mengepung sedikitnya 20 desa di distrik Shopian. India menuduh Pakistan mendukung militan, yang melintasi "Line of Control" Pakistan-India dan menyerang pasukan paramiliter India.

(Foto: AP PHOTO/C. ANAND)


Kematian seorang separatis Kashmir

Situasi keamanan di Kashmir bagian India memburuk setelah peristiwa pembunuhan Burhan Wani, seorang pemimpin muda gerakan separatis Kashmir pada Juli 2016. Protes terhadap pemerintahan India dan bentrokan antara separatis dan tentara merenggut ratusan nyawa sejak saat itu.

(Foto: Reuters/D. Ismail)

Serangan Uri

Pada September 2016, militan Muslim membunuh setidaknya 17 tentara India dan melukai 30 lainnya di Kashmir India. Tentara India menyatakan para pemberontak menyusup ke bagian Kashmir India dari Pakistan.

Investigasi awal menunjukkan gerilyawan itu adalah anggota kelompok Jaish-e-Mohammad yang bermarkas di Pakistan, yang telah aktif di Kashmir selama lebih dari satu dekade.

(Foto: UNI)

Pelanggaran HAM

Pihak berwenang India memblokir sejumlah situs media sosial di Kashmir setelah video yang menunjukkan pasukan India melakukan pelanggaran HAM berat menjadi viral di internet. Video-video itu menimbulkan kemarahan di media sosial.

Salah satu video menunjukkan pemrotes Kashmir diikat pada jip tentara India, diduga digunakan sebagai tameng hidup.

(Foto: AFP/GETTY IMAGES)

Demiliterisasi Kashmir

Mereka yang mendukung Kashmir untuk merdeka ingin Pakistan dan India membiarkan rakyat Kashmir menentukan masa depan mereka.

"Sudah saatnya India dan Pakistan menarik pasukan mereka dari wilayah yang mereka kendalikan dan mengadakan referendum yang diawasi secara internasional," kata Toqeer Gilani, Presiden Front Pembebasan Jammu dan Kashmir, kepada DW.

(Foto: DPA/J. SINGH)

Tidak ada peluang untuk memisahkan diri

Sebagian besar pengamat Kashmir tidak melihat Kashmir merdeka dalam waktu dekat. Mereka mengatakan, meskipun sebagian strategi keras yang digunakan India untuk berurusan dengan militan dan separatis di Kashmir berhasil, cepat atau lambat India harus menemukan solusi politik untuk krisis ini.

Perpisahan Kashmir, kata mereka, bukan bagian dari solusi.

(Foto: AFP/GETTY IMAGES/T. MUSTAFA)

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut