Penampakan Toko iPhone Dijarah Massa dalam Kerusuhan di Los Angeles

LOS ANGELES, iNews.id – Suasana mencekam melanda pusat Kota Los Angeles terkait kerusuhan menentang kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump sejak Jumat pekan lalu. Sekelompok orang memanfaatkan kerusuhan tersebut dengan menjarah sejumlah toko ritel ternama. Apple Store, Adidas, hingga gerai T-Mobile dilaporkan menjadi sasaran aksi brutal tersebut.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat massa menyerbu gerai T-Mobile di 259 S Broadway, Los Angeles. Mereka memecahkan kaca pintu depan dan masuk secara paksa, mengambil barang-barang elektronik di dalamnya. 

Baca Juga

Siapa yang Mendanai Pembangunan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat?

Tidak hanya itu, Apple Store dan sejumlah apotek serta toko perhiasan di kawasan Broadway juga dilaporkan dijarah oleh kelompok yang sama.

Apotek CVS menjadi sasaran penjarahan massa. Mereka keluar dari toko membawa banyak obat-obatan serta sanitasi. Bahkan ada dari pelaku penjarahan perempuan.

Baca Juga

Los Angeles Rusuh Parah, Toko-Toko Dijarah Demonstran

Aksi penjarahan tidak hanya menargetkan toko teknologi dan fesyen. Restoran Otoro Sushi di kawasan 2nd Street juga turut menjadi korban. 

Baca Juga

Nah! Trump Bilang ke Tentara AS, Rusuh Los Angeles Masalah Keamanan Nasional

Video yang dibagikan di platform X (sebelumnya Twitter) menunjukkan sekelompok orang membobol restoran tersebut dengan paksa.

Menanggapi situasi yang semakin tidak terkendali, Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan keadaan darurat lokal dan memberlakukan jam malam di pusat kota mulai Selasa malam (10/6/2025). “Jam malam diberlakukan untuk menghentikan vandalisme dan penjarahan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” tegas Bass.

Jam malam diberlakukan mulai pukul 20.00 hingga 06.00, dan hanya berlaku bagi para pendatang. Warga lokal masih diperbolehkan menjalankan aktivitas seperti biasa selama tetap mematuhi aturan keselamatan yang berlaku.

Pihak Kepolisian Los Angeles (LAPD) menyatakan bahwa upaya penyelidikan terhadap para pelaku masih berlangsung. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai jumlah kerugian atau korban akibat kejadian ini.

Editor: Anton Suhartono