Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Duh, Korut Tembakkan Roket Artileri saat Menhan AS Hegseth Berkunjung ke Perbatasan Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Penangguhan Latihan Militer Gabungan Korsel-AS Diumumkan Pekan Ini

Minggu, 17 Juni 2018 - 16:12:00 WIB
Penangguhan Latihan Militer Gabungan Korsel-AS Diumumkan Pekan Ini
Tentara Korea Selatan dan Amerika Serikat saat menggelar latihan militer berskala besar. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan penangguhan latihan militer berskala besar mereka pada pekan ini. Namun, hal itu akan dilakukan jika Korea Utara (Korut) memenuhi janjinya terkait denuklirisasi.

Jika Korut gagal memenuhi janjinya, maka latihan gabungan akan kembali diadakan.

Dilaporkan kantor berita Yonhap, mengutip sumber pemerintah yang tak disebutkan namanya, penangguhan itu hanya akan memengaruhi latihan gabungan, bukan pelatihan militer rutin. Sumber mengatakan, latihan akan kembali dilanjutkan jika Korut tak memenuhi komitmennya untuk denuklirisasi.

Pada 1992, Korsel dan AS membatalkan latihan militer Team Spirit di tengah dialog dengan Korut. Latihan pun dilanjutkan pada 1993.

Presiden AS Donald Trump mengejutkan para pejabat Korsel dan AS saat berjanji mengakhiri latihan perang, setelah pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni.

Sumber itu mencatat, penyatataan Trump soal latihan perang bisa merujuk pada manuver tahunan berskala besar, seperti latihan Spring Resolve dan Foal Eagle yang dilakukan pada musim semi, dan latihan Ulchi Freedom Guardian saat musim panas.

Setelah pengumuman Trump tersebut, pasukan AS di Korea mengaku belum menerima perintah untuk menghentikan latihan. Para pejabat Korsel pun mencoba mencari tahu apa yang dimaksud Trump.

Presiden Korsel Moon Jae In mengatakan akan mempertimbangkan dengan hati-hati terkait penangguhan latihan militer gabungan dan meminta para pejabat bekerja sama dengan AS terkait masalah tersebut.

Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korsel, sebagai warisan Perang Korea, yang berakhir pada 1953 dalam gencatan senjata yang membuat kedua Korea secara teknis masih berperang.

Calon Dubes AS untuk Korsel, Harry Harris, mendukung gagasan jeda dalam latihan militer. Dia mengatakan penangguhan hanya akan berlaku pada latihan militer skala besar, sedangkan pelatihan reguler pasukan AS di Korsel akan berlanjut.

Namun keputusan akhir tergantung pada Kementerian Pertahanan AS.

AS-Korsel melakukan latihan gabungan militer besar dalam Foal Eagle dan Max Thunder, yang dilakukan Mei lalu.

Latihan besar berikutnya, Ulchi Freedom Guardian, direncanakan digelar pada akhir musim panas. Pada 2017, sebanyak 17.500 warga AS dan lebih dari 50.000 pasukan Korsel berpartisipasi dalam latihan Ulchi Freedom Guardian.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut