Penasihat Keamanan AS Tak Mau Dengar Rekaman Pembunuhan Khashoggi
WASHINGTON, iNews.id - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton menegaskan tak akan mendengarkan rekaman pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Alasannya, karena dia tidak mengerti bahasa Arab.
Rekaman mengerikan, yang menjadi bukti kunci dalam pembunuhan yang diduga diperintahkan oleh Putra Mahkota Saudi Mohammaed bin Salman, dipegang oleh Turki, setelah Khashoggi dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Bolton mengatakan, tidak ada gunanya dia mendengarkan peristiwa yang berlangsung dalam rekaman karena dia tidak bisa mengerti bahasanya.
"Saya kira saya harus bertanya kepada Anda mengapa Anda pikir saya harus mendengarnya, apa yang Anda pikir akan saya pelajari dari (rekaman) itu," kata Bolton, seperti dilaporkan AFP, Rabu (28/11/2018).
Saat ditanya mengapa tidak mau mendengarkan rekaman dengan bantuan seorang penerjemah, dia menjawab lagi.
"Saya bisa membaca transkrip," tegas Bolton.
Keengganan Bolton untuk mendengar rekaman itu mencerminkan posisi Presiden Donald Trump bahwa tidak perlu baginya untuk mendengarkan.
Setelah laporan pers bahwa CIA menuduh pada Pangeran Mohammed memerintahkan pembunuhan Khashoggi, Trump mengeluarkan pernyataan yang menyebut hubungan AS-Saudi dan stabilitas pasar minyak terlalu penting untuk diguncang oleh skandal tersebut.
Setelah penolakan berulang-ulang tentang menghilangnya Khashoggi, Saudi akhirnya mengakui pria berusia 59 tahun itu dibunuh dalam sebuah operasi "nakal".
Editor: Nathania Riris Michico