Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tragis! Pendaki Gunung Jatuh ke Jurang di Lembah Gunung Burangrang, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Pendaki Gunung Ini Bangkit dari Kematian Setelah Jantungnya Berhenti 45 Menit

Minggu, 22 November 2020 - 12:09:00 WIB
Pendaki Gunung Ini Bangkit dari Kematian Setelah Jantungnya Berhenti 45 Menit
Michael Knapinski bangkit dari kematian setelah jantungnya sempat terhenti 45 menit. (foto: CNN)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Seorang pendaki kembali dari kematian setelah detak jantungnya sempat berhenti 45 menit. Pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di Gunung Raninier Washington.

Michael Knapinski harus ditopang peralatan medis penyelamat hidup saat tiba di Harborview Medical Center di Seattle, Washington, Minggu pekan lalu.

Dokter yang menangani pegiat luar ruangan berusia 45 tahun itu menyatakan jantung pria itu berhenti bekerja. Namun, sang dokter dibantu alat canggih mampu membuat jantungnya kembali berdetak setelah 45 menit mati.

"Dia kembali dari kematian," kata Dr. Jenelle Badulak, dikutip dari CNN, Minggu (22/11/2020).

"Tapi, itu bukan keajaiban, itu (bisa dijelaskan secara) sains," lanjutnya

Knapinski--penduduk asli Washington--menceritakan dirinya sempat terjebak awan badai saat mendaki Gunung Reinier. Badai membuat suhu turun drastis ke bawah nol derajat celcius. Ketika itu, Knapinski kehilangan kesadaran.

Dia kemudian ditemukan oleh tentara dalam keadaan tubuh membeku dan wajah membiru serta tanpa detak nadi.

"Michael tidak sadarkan diri, mengalami hipotermia ekstrem dan jantungnya berhenti tak lama setelah dia tiba di UGD," kata Dokter Jenelle.

"Tapi dia memang memiliki denyut nadi dan tidak ada cedera serius sehingga kami semua langsung terpikir prosedur ECMO," lanjutnya.

Dibantu ECMO dokter bikin jantung kembali berdetak

ECMO (Oksigenasi membran ekstrakorporeal) merupakan peralatan pendukung kehidupan terbaru yang dimiliki rumah sakit. Cara kerja alat bypass jantung-paru khusus mengeluarkan darah dari tubuh dan menjalankannya melalui oksigenator sebelum memompanya kembali.

Meskipun tidak sepenuhnya menjamin pasien pulih sepenuhnya, tetapi terkadang bisa menyelamatkan nyawa.

Dr Jenelle menjelaskan alasan tim memilih alat ECMO karena organ Knapinski sangat dingin dari kondisi beku sehingga organ tersebut dapat berfungsi dengan lebih sedikit oksigen yang memberi lebih banyak waktu bagi dokter untuk me-restart jantung.

Setelah 45 menit, mesin ECMO berhasil mengalirkan darah Knapinski. Tim kemudian menghangatkan tubuhnya kembali ke suhu di mana jantung dapat berfungsi dan mengejutkan jantungnya sekali lagi.

"Kami tahu jantungnya akan mulai berdetak lagi."

"Perhatian utamanya adalah otaknya dan apakah ada kerusakan permanen saat jantungnya berhenti," lanjutnya.

Sempat mati sebentar, Knapinski tak ingat apa yang terjadi

Tersadar dari kematian, Knapinski tidak menyangka bisa kembali melihat orang-orang di sekitarnya. Dia bersyukur ilmu pengetahuan serta kerja keras menyelamatkan namanya.

"Ketika saya bangun, saya benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi," ucapnya.

"Saya sangat berterima kasih kepada semua orang di rumah sakit ini karena tidak menyerah. Saya masih hidup dan bernapas," ungkapnya.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut