Penderita Virus Korona di Korsel Dekati Angka 3.000, 16 Orang Meninggal
SEOUL, iNews.id - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) mengonfirmasi penambahan 594 kasus virus korona atau Covid-18, Sabtu (29/2/2020). Dengan demikian total kasus di Korsel menjadi 2.931.
Ini merupakan peningkatan harian tertinggi di Korsel sejak wabah virus korona melanda pada pekan lalu.
Selain itu, KCDC juga melaporkan penambahan tiga korban meninggal sehingga menjadi 16 orang.
Menurut kantor berita Yonhap, seperti dilaporkan kembali AFP, ketiga orang tersebut merupakan perempuan asal Kota Daegu, salah satunya berusia 90 tahunan.
Dari tiga korban, dua di antaranya diketahui terinfeksi virus korona setelah meninggal.
Lebih dari 90 persen kasus terbaru virus korona terjadi di Daegu, kota pusat wabah seperti Wuhan di China. Kasus terbesar kedua terjadi di Provinsi di Gyeongsang Utara, tetangga Daegu.
Jumlah korban terinfeksi di Korsel diperkirakan akan terus betambah seiring berlangsungnya pemeriksaan terhadap 260.000 jemaat Shincheonji Church of Jesus. Jumlah yang diperiksa naik dari sebelumnya yakni sekitar 210.000 orang.
Sumber penularan merupakan seorang perempuan berusia 61 tahun yang pada 10 Februari mengeluhkan demam atau gejala virus korona, namun dia menolak menjalani tes medis dengan alasan tak pernah keluar negeri sebelumnya atau berinteraksi dengan penerita.
Sebelum dinyatakan terinfeksi, dia menghadiri setidaknya empat misa di gereja Daegu serta acara lainnya.
Menghadapi kritik publik, seorang juru bicara gereja Shincheonji mengatakan para jemaatnya merupakan korban dari wabah serta menuduh kondisi ini sebagai 'perburuan penyihir'.
"Saya meminta Anda membuang kebencian dan kritik terhadap jemaat kami," kata juru bicara, dalam posting-an video di situs web Shincheonji.
Secara nasional, lebih dari 86 persen kasus virus korona di Korsel berada di Daegu dan sebagian sisanya di Provinsi Gyeongsang Utara.
Editor: Anton Suhartono