Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sertifikasi Influencer Dianggap Penting, Dosen UMY Ungkap Alasannya  
Advertisement . Scroll to see content

Peneliti China: Covid-19 Sudah Ada di India dan Bangladesh sebelum Muncul di Wuhan

Sabtu, 28 November 2020 - 21:38:00 WIB
Peneliti China: Covid-19 Sudah Ada di India dan Bangladesh sebelum Muncul di Wuhan
Peneliti China dalam penelitiannya mengungkapkan hipotesis bahwa Covid-19 sudah ada di luar China sebelum pertama kali muncul di Wuhan. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Hampir setahun pandemi Covid-19 menghantui dunia, penelitian terbaru mengungkap bahwa virus tersebut sudah ada di luar China sebelum kasus pertama muncul.

Kasus pertama Covid-19 pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Dalam waktu kurang dari lima bulan, virus tersebut dengan cepat menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia.

Memasuki pekan terakhir November, tercatat sudah lebih dari 61,8juta orang di dunia terinfeksi Covid-19 dengan angka kematian mencapai lebih dari 1,45 juta. Sejauh ini, vaksin--yang diharapkan sebagai cara terakhir menyudahi pandemi--belum ditemukan secara paten.

WHO sudah mengirimkan dua tim ke China yang juga melibatkan sejumlah ahli untuk melacak awal infeksi virus tersebut. China di awal panyebaran Covid-19 menyebut virus tersebut dibawa hewan liar seperti kelelawar yang kemudian dikonsumsi manusia.

South China Morning Post (SCMP), Sabtu (28/11/2020), melaporkan sekelompok peneliti dari Italia yang dipimpin oleh Professor Gabriella Sozzi baru-baru ini menerbitkan jurnal medis. Isinya, mereka mengungkap penemuan bukti antibodi Sars-CoV-2 (Covid-19) pada sampel darah dari pemantauan kanker di negara luar China.

Dugaan Covid-19 berasal dari India dan Bangladesh

Dalam jurnal tersebut, ilmuwan Italia juga menulis keterangan sampel tersebut diperoleh pada September 2019, tiga bulan sebelum virus tersebut pertama kali merebak di Wuhan.

Jurnal tersebut memicu perdebatan di kalangan virologis yang meragukan metodologi penelitian dengan menyebutnya tidak jelas. Sedangkan, mantan pejabat Badan Pengontrolan Penyakit China meyakini penemuan tersebut sebagai bukti bahwa Covid-19 bukan berasal dari Wuhan.

Penelitian ilmuwan Italia itu kemudian mendorong peneliti dari China menguji isu yang sama dan mengajukan hipotesa bahwa virus Sars-CoV-2 sudah ada di beberapa benua sebelum merebak di Wuhan. Mereka berasumsi, penularan antar-manusia pertama mungin terjadi di sub-benua India.

Bagian dari penelitian tersebut dipublikasi dalam jurnal Molecular Phylogenetics pada Selasa (24/11/2020). Penelitian tersebut dipimpim oleh Dr Shen Libing dari Shanghai Institute for Biological Sciences.

Jurnal terkait berjudul "The Early Cryptic Transmission and Evolution of Sars-CoV-2 in Human Hosts" dipublikasi pada 17 November di ssrn.com. Jurnal tersebut mengungkap hasil penelitian rantai virus yang berasal dari 17 negara dan wilayah, serta melacak awal penyebaran di India atau Bangladesh.

Asal Covid-19 masih memicu kontroversi

Namun, publikasi pracetak tersebut belum diulas oleh rekan sejawat atau ilmuwan lain. Artinya, temuan ini tidak bisa ditafsirkan sebagai sebuah kesimpulan.

Kontroversi titik awal Covid-19 sempat memicu polemik dan teori konspirasi. Pada Agustus lalu, seorang dokter asal China, Li Meng-yang, melarikan diri ke Amerika Serikat karena merasa diintimadasi setelah mengetahui fakta tersembunyi virus tersebut.

Li dalam jurnalnya menyebut bahwa virus tersebut merupakan buatan manusia yang direkayasa di fasilitas laboratorium militer milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

Pandemi Covid-19 juga memantik ketegangan ke level lebih mengkhawatirkan antara Amerika Serikat dan China. AS menuding Covid-19 merupakan rekayasa China untuk memainkan agenda besar mereka. 

Pernyataan AS yang dilontarkan Donald Trump dianggap sebagai tuduhan tak berdasar serta keputusasaan Washington menghadapi perang dagang dengan Beijing. 

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut