Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hubungan AS-Venezuela Memanas! Trump Sita Kapal Tanker Minyak
Advertisement . Scroll to see content

Penembakan Brutal di Texas Tewaskan 5 Orang, Trump Kerahkan FBI dan Kejaksaan

Minggu, 01 September 2019 - 12:25:00 WIB
Penembakan Brutal di Texas Tewaskan 5 Orang, Trump Kerahkan FBI dan Kejaksaan
Donald Trump (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bereaksi atas penembakan yang kembali terjadi di negaranya. Sedikitnya lima orang tewas dan 21 lainnya luka setelah seorang pria melepaskan tembakan secara acak dan membabi buta di Kota Odessa dan Midland, Texas, Sabtu (31/8/2019).

Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan, Trump telah mendapat pengarahan dari jajarannya seputar insiden ini dan mengawasi terus perkembangannya dari Gedung Putih.

"Baru mendapat pengarahan dari Jaksa Agung (Bill) Barr mengenai penembakan di Texas. FBI dan Penegak Hukum terlibat sepenuhnya. Mengikuti perkembangan lebih lanjut," cuit Trump, seperti dilaporkan AFP, Minggu (1/9/2019).

Wakil Presiden Mike Pence, sebelum terbang ke Polania, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Hati kami ikut hancur bersama keluarga yang mendapati orang-orang yang mereka cintai mengalami luka serta keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai akibat penembakan massal terbaru ini. Presiden dan saya bertekad kuat untuk bekerja bersama para pemimpin partai di Kongres untuk mengambil langkah-langkah sedemikian rupa sehingga kami dapat mengatasi dan menghadapi kekejaman massal di negara ini," kata Pence.

Pence menambahkan, Trump telah mengerahkan segenap kekuatan pemerintah pusat dalam merespons penembakan. Biro Penyelidikan Federal (FBI) membantu penegakan hukum di Texas mengungkap kasus ini.

Sementara itu Gubernur Texas Greg Abbott mengecam serangan yang disebutnya tidak masuk akal dan pengecut ini.

"Negara Bagian Texas dan Departemen Keamanan Publik bekerja erat dengan penegak hukum setempat untuk mengerahkan sumber daya yang diperlukan dan menegakkan keadilan terkait serangan keji ini," kata Abbott, dalam sebuah pernyataan.

Pelaku penembakan, pria kulit putih berusia 30 tahunan, tewas dalam baku tembak dengan polisi di bioskop Kota Odessa, sehingga motif penyerangan belum bisa diketahui.

Insiden terbaru ini menambah deretan penembakan massal di AS. Sebelumnya, pada awal Agustus, kejadian serupa terjadi di Walmart di El Paso. Para korban merupakan warga pendatang Hispanik.

Pelaku merupakan pembela supremasi kulit putih bernama Patrick Crusius (21). Pria warga Texas itu mengaku mengincar para pendatang dari Meksiko.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut