Penembakan di Mal Denmark Tewaskan 3 Orang, Polisi: Tak Ada Indikasi Terorisme

KOPENHAGEN, iNews.id - Kepolisian Denmark mengindikasikan penembakan di mal Ibu Kota Kopenhagen tidak terkait dengan aksi terorisme. Penembakan brutal pada Minggu (3/7/2022) sore di Mal Field itu menewaskan tiga orang.

Kepala Kepolisian Swedia Soren Thomassen mengatakan, sejauh ini pelaku yang sudah ditangkap beraksi seorang diri. Berdasarkan penyelidikan, pria 22 tahun warga Denmark itu beraksi hanya sendirian, meski penyelidikan masih berlangsung.

Ledakan Dahsyat Luluh Lantakkan Red Fort Delhi dan Tewaskan 9 Orang, India Selidiki Dugaan Serangan Teroris

Dia ditangkap pada pukul 17.48 waktu setempat bersama senapan dan amunisi. Polisi kemudian meluncurkan operasi besar-besaran di seluruh kota untuk mencari kemungkinan adanya orang lain yang terlibat.

"Kami akan melakukan penyelidikan besar-besaran dan pengerahan petugas besar-besaran di Kopenhagen sampai kami menyimpulkan dengan pasti, dia sendirian," kata Thomassen.

Penembakan di Mal Denmark, Sejumlah Orang Tewas

Sementara itu empat orang menderita luka, termasuk dua warga Swedia yang dalam kondisi kritis.

Dari tiga korban tewas, dua di antaranya warga lokal berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berusia 17 tahun. Satu orang lagi adalah pria 47 tahun warga Rusia yang sudah lama bermukim di Denmark.

Perdana Menteri Mette Frederiksen menyampaikan belasungkawa dan menyesalkan kejadian ini.

"Denmark dilanda serangan keji pada Minggu malam, beberapa orang tewas. Bahkan ada banyak yang terluka. Keluarga yang tak bersalah berbelanja atau sedang makan di luar, anak-anak, remaja, dan dewasa. Ibu kota kita yang indah dan biasanya aman, dalam hitungan detik berubah. Saya ingin mengajak warga Denmark untuk berdiri bersama dan saling mendukung di masa-masa sulit ini," kata Frederiksen.

Tabloid Denmark BT merilis rekaman video yang diambil oleh seorang saksi bernama Mahdi Al Wazni. Dalam rekaman tampak seorang pria membawa senapan laras panjang berjalan di mal.

"Dia tampak sangat agresif dan meneriakkan banyak hal," kata Al Wazni.

Saksi lain, Rikke Levandovski, mengatakan awalnya para pengunjung mal menduga itu sebagai aksi perampokan.

"Orang-orang awalnya mengira dia pencuri. Kemudian saya mendengar tembakan dan meloncat ke belakang meja di toko. Dia hanya menembaki kerumunan, bukan ke langit-langit atau lantai," kata Levandovski.

Editor: Anton Suhartono