Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cawalkot Muslim New York Mamdani Unggul dalam Polling meski Dituduh Teroris
Advertisement . Scroll to see content

Pengakuan Muslimah Hamil yang Ditendang dan Dipukuli di Australia: Saya Biasa Alami Tindakan Kebencian

Senin, 25 November 2019 - 13:20:00 WIB
Pengakuan Muslimah Hamil yang Ditendang dan Dipukuli di Australia: Saya Biasa Alami Tindakan Kebencian
Momen ketika Rana El Asmar diserang di sebuah kafe. (FOTO: doc.ABC News)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Rana El Asmar (31) sedang ngobrol bersama dua rekannya di salah satu cafe di pinggiran Kota Sydney, Australia, ketika seorang pria tiba-tiba masuk dan mendekati meja mereka. Dalam hitungan detik, perempuan yang hamil besar ini diserang dan setelah terjatuh, lalu diinjak kepalanya.

Pelaku bernama Stipe Lozina (43) sudah ditangkap polisi dan akan segera diadili. Namun kejadian pada Rabu (20/11/2019) malam pekan lalu tersebut meninggalkan trauma mendalam bagi korban.

Kepolisian Negara Bagian New South Wales (NSW) menyatakan korban dan rekannya sama sekali tidak mengenal pelaku.

Peristiwa di daerah bernama Parramatta ini terjadi di cafe, yang seperti tempat umumnya lainnya, memiliki fasilitas kamera CCTV.

Rekaman CCTV yang dirilis polisi dan sudah diberitakan sejumlah media termasuk ABC News menunjukkan kejadian yang berlangsung kurang dari semenit itu.

Stipe Lozina terlihat masuk ke cafe dan langsung mendekati meja korban. Pria berbadan besar ini tampak menyampaikan sesuatu ke salah satu teman Rana yang duduk di bagian luar meja.

Dalam hitungan detik, dia kemudian melepaskan pukulan ke wajah Rana yang duduk di bagian dalam meja. Tidak kurang dari 14 kali pukulan dilayangkan Stipe, dengan tangan kanan dan kirinya, secara bergantian.

Setelah korbannya terjatuh ke lantai, Stipe kemudian menginjak kepala Rana. Dia masih berusaha menginjak lagi korbannya tapi berhasil ditarik oleh sejumlah orang yang ada di TKP.

Rana yang mengenakan jilbab ini sedang hamil 38 minggu. Dan menurut keterangan saksi di TKP, Stipe sempat melontarkan kata-kata tentang "orang Islam" sebelum menyerang korban.

Polisi sendiri menyatakan pihaknya akan menyelidiki apakah serangan ini bermotif Islamopohobia atau bukan.

"Investigasi kami masih pada tahap awal tapi tampaknya ini merupakan serangan random dan tanpa pemicu," ujar Inspektur Polisi Parramatta, Lucas Sywenkyj, seperti dilaporkan ABC News, Senin (25/11/2019).

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat, Rana mengungkapkan pengalamannya itu melalui postingan di akun medsosnya.

Dia mengatakan bahwa warga masyarakat Muslim di sini sudah terbiasa menjadi sasaran tindakan Islamophobia.

"Saya lahir dan besar di Sydney, Australia. Saya seorang Muslimah," katanya.

"Saya sudah mengalami pelecehan dan kebencian secara verbal dari warga Australia lainya. Tapi saya tak pernah berpikir serangan fisik seperti ini akan menimpa diri saya," ujar Rana El Asmar.

"Saya bingung bagaimana bisa ada orang merasa berhak melecehkan manusia lainnya," ujar dia.

Dia mengungkapkan, "(Pelaku) melontarkan kebencian terhadap orang Islam sebelum memukul padahal dia tak mengenal saya atau agama saya."

"Saya tidak ingin serangan ini dialami siapa pun. Kita tak bisa membiarkan perilaku seperti ini menjadi norma dan hanya berdiam diri," kata Rana.

Wanita Berjilbab Paling Berisiko Diserang

Pekan lalu, laporan tentang Islamofobia dari Charles Sturt University (CSU) menyebut bahwa wanita berjilbab paling berisiko mengalami serangan.

Dari 349 insiden selama periode 2016 hingga 2017, hampir tiga perempatnya dilakukan terhadap perempuan. Sebesar 96 persen korban perempuan ini mengenakan jilbab.

Dewan Nasional Imam Australia menyayangkan bahwa perempuan menjadi yang paling banyak menjadi korban dari tindakan Islamophobia itu.

Stipe ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap orang lain. Permohonannya menjalani tahanan luar ditolak pengadilan yang akan mulai memeriksa kasusnya mulai 5 Desember.

Asosiasi Muslimah Australia menyatakan telah berbicara dengan pihak keluarga El Asmar dan menyampaikan dukungan mereka.

"Dia masih perlu mengatasi syok yang dialaminya. Dia masih syok, begitu pula seluruh keluarganya," kata ketua asosiasi ini, Maha Abdo.

Dalam postingannya, Rana El Asmar menambahkan bahwa sebagai seorang ibu, istri atau anak perempuan dari seseorang, seharusnya bisa merasa aman dimana saja.

"Saya khawatir dengan dunia tempat anak-anak kita akan tumbuh jika permasalahan ini tidak diatasi," paparnya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut