Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, 2 Muslimah Berhijab Selamatkan Singa dari Banjir Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Pengalaman Pertama Tentara AS Minum Darah Kobra

Senin, 19 Februari 2018 - 19:48:00 WIB
Pengalaman Pertama Tentara AS Minum Darah Kobra
Tentara AS minum darah kobra saat latihan perang Cobra Gold di Thailand (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.idLatihan perang tahunan terbesar di Asia, Cobra Gold, digelar di Provinsi Chonburi, Thailand. Latihan survival di hutan tropis itu mempraktikkan cara menaklukkan serta mengonsumsi hewan liar seperti ular dan kalajengking.

Pada latihan perang ke-37 ini, Cobra Gold diikuti oleh puluhan ribu tentara asal Thailand, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Pada kesempatan itu, para peserta, termasuk puluhan tentara AS, merasakan pengalama baru, yakni meminum darah serta memakan daging ular kobra serta menyantap kalajengking mentah-mentah.

Mereka juga diajarkan bagaimana cara menghilangkan racun dari kalajengking dan tarantula sebelum memakannya.

"Kunci dari bertahan hidup adalah mengetahui apa yang bisa dimakan," kata Chaiwat Ladsin, pejabat militer Thailand, yang memimpin latihan perang ini.

Sementara itu seorang tentara AS, Christopher Fiffie, mengaku tantangan ini merupakan pertama kali dilakukannya.

"Ini pengalaman pertama saya meminum darah kobra. Ini bukan aktivitas yang biasa kami lakukan di AS. Saya rasa sekarang saya bisa melakukannya sendiri di luar sana," kata Fiffie, dikutip dari AFP, Senin (19/2/2018).

Sebenarnya ada 6.800 prajurit AS yang ikut serta dalam Cobra Gold tahun ini. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan keikusertaan negara itu pada tahun lalu.

"Kehadiran personel AS ini mencerminkan komitmen AS di kawasan tesebut," kata Jubir Kedubes AS, Stephane Castonguay.

Tujuan utama mengikuti latihan tempur Cobra Gold bukan pada aspek militer, tapi lebih kepada kesiapan jika suatu saat harus melakukan misi kemanusiaan dan bencana di Asia Tenggara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut