Penggunaan Senjata Kimia di Suriah, Arab Saudi Siap Kerahkan Pasukan
PARIS, iNews.id - Putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menegaskan negaranya akan ambil bagian melakukan aksi militer di Suriah jika terbukti adanya penggunaan senjata kimia.
Sedikitnya 70 warga Douma, Ghouta Timur, tewas dalam serangan pasukan Syiah rezim Bashar Al Assad yang didukung oleh Rusia, Iran, serta militan Hezbollah dari Lebanon, pada Sabtu pekan lalu. Para korban kebanyakan warga sipil yakni anak-anak dan perempuan. Mereka terindikasi terpapar gas kimia.
"Jika aliansi dan partner kami memintanya, kami akan siap," kata Mohammed, saat menggelar jumpa pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Selasa 10 April, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir mengatakan, beberapa negara telah berkonsultasi untuk mengambil sikap dan merespons serangan menggunakan senjata kimia di Suriah.
"Posisi kami adalah bahwa pelakunya harus bertanggung jawab dan dibawa ke pengadilan," kata Jubeir.
Soal kemungkinan Saudi akan ikut menggunakan pendekatan militer, Jubeir enggan berkomentar banyak.
"Saya tidak ingin berspekulasi mengenai mungkin atau tidaknya berpartisipasi. Tapi, yang bisa saya katakan adalah sudah ada diskusi berkaitan dengan beberapa opsi yang ada untuk menangani masalah ini," kata Jubeir.
Sikap Saudi ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan mitranya Emmanuel Macron menegaskan siap melakukan pendekatan militer di Suriah. Bahkan Trump menyebut akan bertindak dengan atau tanpa PBB.
Langkah militer, kata Trump, bisa diambil sesegera mungkin. Dia mengaku sudah mengantongi pihak yang harus bertanggung jawab.
Editor: Anton Suhartono