Pengunjuk Rasa dan Pasukan Keamanan Bentrok di Irak, 2 Orang Tewas
BAGHDAD, iNews.id - Bentrokan terjadi antara pasukan keamanan dengan pengunjuk rasa di ibu kota Irak, Baghdad, Kamis (21/11/2019). Akibatnya, dua pengunjuk rasa tewas dan belasan lainnya cedera.
Para demonstran anti-pemerintah menyebar dari kamp protes mereka di Lapangan Tahrir ke tiga jembatan yang menghubungkan dua tepi sungai Tigris.
Pasukan keamanan mendirikan penghalang pada jembatan itu untuk menahan pengunjuk rasa. Pada Rabu malam mereka menembakkan gas air mata dan amunisi ke kerumunan yang berkumpul di jembatan Al-Sinek dan Al-Ahrar.
Satu pengunjuk rasa ditembak mati dan yang lainnya meninggal karena luka akibat tembakan tabung gas air mata.
Kelompok-kelompok HAM mengecam pasukan keamanan Irak karena menembakkan granat gas tingkat militer langsung ke arah para pemrotes dan bukannya ke udara.
Ketika ditembak dalam jarak dekat, tabung-tabung itu dapat menembus tengkorak atau dada demonstran, dan kelompok-kelompok advokasi mendokumentasikan sekitar 20 kematian akibat hal itu.
Konfrontasi semalam juga melukai lebih dari 50 orang, termasuk setidaknya enam yang menderita luka tembak.
Pihak berwenang khawatir banyak pendemo menggunakan jembatan Al-Sinek untuk mencapai kedutaan Iran di Baghdad dan menyeberangi jembatan Al-Ahrar yang berdekatan, lebih jauh ke utara, untuk melakukan aksi di depan Bank Sentral dan bangunan pemerintah lainnya.
Para pengunjuk rasa di Tahrir mengecam Iran karena mendukung pemerintah Irak yang mereka anggap korup dan tidak efisien, bahkan menuduh pemerintah Irak mendukung penggunaan kekerasan terhadap mereka.
Lebih dari 330 orang tewas sejak protes meletus pada 1 Oktober, menurut laporan AFP.
Saat ini pihak berwenang Irak berhenti memberikan angka terbaru atau akurat terkait korban tewas dalam aksi itu.
Editor: Nathania Riris Michico