Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral! Pengadilan Hukum Kucing Oyen Jadi Tahanan Rumah Seumur Hidup, Salah Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Penikaman di Gereja Nice, Polisi Prancis Tangkap 1 Orang yang Jalin Kontak dengan Pelaku

Jumat, 30 Oktober 2020 - 16:32:00 WIB
Penikaman di Gereja Nice, Polisi Prancis Tangkap 1 Orang yang Jalin Kontak dengan Pelaku
Polisi Prancis tangkap pria 47 tahun yang menjalin kontak dengan pelaku penikaman di gereja Basilika Notre Dame, Nice (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Seorang pria 47 tahun yang diyakini menjalin kontak dengan pelaku penikaman di gereja Basilika Notre Dame, Nice, Prancis, ditangkap polisi, Kamis (29/10/2020) malam.

Sumber di kejaksaan mengatakan, pria tersebut masih dimintai keterangan petugas, sehingga belum ada keterangan yang disampaikan, termasuk dugaan keterlibatannya.

Penikaman tersebut menewaskan tiga orang. Pelaku, Brahim Aouissaoui (21) asal Tunisia, dibekuk polisi tak lama setelah kejadian. Dia diketahui baru tiba di Prancis pada 9 Oktober.

Jaksa anti-teror Prancis Jean Francois Ricard sebelumnya mengatakan, Aouissaoui memasuki gereja di pusat kota Mediterania itu sekitar pukul 08.30 waktu setempat.

Dia menggorok leher seorang perempuan 60 tahun dan pria 55 tahun yang bekerja di gereja tersebut, sebelum menikam perempuan 44 tahun. Korban terakhir sebenarnya sempat melarikan diri namun meninggal karena menderita luka parah.

Presiden Emmanuel Macron menyebut peristiwa ini sebagai serangan teroris Islam. Pemerintah meningkatkan kewaspadaan ancaman teror ke tingkat tertinggi, apalagi menjelang hari libur Katolik pada Minggu. Sebanyak 7.000 tentara dikerahkan untuk menjaga pusat-pusat keramaian dan fasilitas penting lainnya.

Macron juga mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri serta pejabat tinggi terkait serangan tersebut.

Serangan ini terjadi setelah pembunuhan guru sejarah Samuel Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya saat membahas kebebasan berekspresi. Kartun tersebut diterbitkan oleh tabloid Charlie Hebdo. Macron, saat upacara pemakaman Paty, mengatakan negaranya tak akan menyerah kepada kartun dan ekstrimisme.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut