Penobatan Raja Charles Akan Padukan Ritual Kuno Inggris dan Modern
LONDON, iNews.id - Penobatan Raja Charles akan berupaya memadukan ritual kuno dengan wajah Inggris modern yang lebih beragam serta banyak kepercayaan. Ritual kuno dalam upacara penobatan Raja Inggris telah berlangsung selama hampir 1.000 tahun
Hal itu berdasarkan urutan pelayanan yang dilansir dari Reuters. Dalam urutan layanan tersebut, dikatakan ritus penobatan telah dimodifikasi selama berabad-abad, menyesuaikan dengan kebutuhan yang berubah.
Upacara penobatan Raja Charles untuk pertama kalinya akan mencakup prosesi pemimpin agama dan keterlibatan mereka yang mencerminkan keragaman Inggris Raya dan rakyatnya. Hal itu sangat kontras dengan 70 tahun yang lalu.
Raja Charles merupakan gubernur tertinggi Gereja Inggris dan bergelar 'Pembela Iman'. Dia telah lama menyatakan ingin menjadi pembela semua agama dan sering berbicara tentang komitmennya terhadap agama Kristen, Yudaisme, Islam, Budha, Sikh, dan lain-lain.
Menurut urutan pelayanan, raja untuk pertama kalinya akan berdoa di acara penobatan, di depan umum. Raja berharap agar 'keberkahan tercurah untuk semua orang, dari setiap keyakinan dan kepercayaan'.
Dalam urutan pelayanan itu juga mencatat, mereka yang mempersembahkan benda bersejarah kepada raja, termasuk tongkat kerajaan dan gada, cincin dan sendok, akan mencerminkan keragaman Inggris Raya dan rakyatnya. Hal ini sangat kontras dengan yang dilakukan 70 tahun yang lalu.
Kecintaan sang raja terhadap alam juga akan tercermin dari pakaian istrinya, Ratu Camilla, yang juga akan dinobatkan. Jubahnya akan menampilkan lebah, kumbang, dan sejumlah tanaman.
Disaksikan oleh sekitar 100 kepala negara dan pejabat, Charles akan dimahkotai di Westminster Abbey pada hari Sabtu (6/5/2023). Lokasi itu telah menjadi tempat penobatan sejak William the Conqueror pada tahun 1066.
Editor: Umaya Khusniah