Pentagon Akan Berikan Beberapa Opsi untuk Trump, Salah Satunya Menyerang Iran
WASHINGTON, iNews.id - Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan menyerahkan beberapa opsi militer kepada Presiden Donald Trump, Jumat (20/9/2019), untuk merespons serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco Arab Saudi yang diduga dilakukan Iran.
Seorang sumber di Pentagon mengatakan, serangan udara terhadap beberapa target potensial di Iran, termasuk di dalam opsi yang diberikan. Namun Penaton juga memperingatkan bahwa serangan itu berpotensi menimbulkan perang terbuka.
Pertemuan Keamanan Nasional yang digelar di Gedung Putih itu kemungkinan akan menjadi kesempatan pertama untuk membuat keputusan tentang bagaimana bentuk respons AS terhadap Iran atas serangan fasilitas minyak Saudi.
Namun keputusan yang dikeluarkan akan sangat bergantung pada bukti yang didapat penyelidik AS dan Arab Saudi. Sejauh ini sudah dipastikan drone dan rudal yang ditembakkan ke dua fasilitas minyak Aramco merupakan buatan Iran. Hanya saja, siapa yang menggunakannya masih terus didalami.
(Saudi menunjukkan bukti puing-puing rudal dan drone buatan Iran di lokasi serangan fasilitas minyak/AFP)
"Adalah tugas saya untuk memberikan opsi militer kepada Presiden jika dia memutuskan untuk meresponsnya dengan kekuatan militer," kata Kepala Staf Gabungan AS, Joseph Dunford, dikutip dari Associated Press.
Menurut dia, Trump menginginkan beberapa pilihan militer dan hal itu sangat mungkin dilakukan. AS, lanjut Dunford, memiliki kekuatan militer di Timur Tengah dan sudah melakukan banyak perencanaan.
Pejabat AS mengatakan respons untuk Iran tak hanya dalam bentuk militer, tapi juga politik dan ekonomi. Tindakan militer yang paling mungkin adalah memberikan dukungan militer untuk membantu Saudi mempertahankan diri dari serangan, baik dari pemberontak Houthi di Yaman maupun Iran.
Para pejabat AS enggan berspekulasi mengenai tanggapan seperti apa yang akan dipilih Trump. Ini merupakan kali kedua Trump harus memutuskan langkah terkait konflik dengan Iran.
Pada Juni lalu, Trump membatalkan opsi menyerang Iran di menit-menit terakhir sebagai balasan atas penembakan terhadap drone AS di Selat Hormuz. Serangan itu dibatalkan karena berpotensi membunuh puluhan orang Iran.
Menlu AS Mike Pompeo dan Wakil Presiden Mike Pence mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan perang.
Sementara itu dalam memo diplomatik yang diberikan kepada AS melalui Kedubes Swiss di Teheran pada Senin lalu, Iran membantah keterlibatannya dalam serangan itu. Tak hanya itu, Iran memperingatkan AS bahwa setiap tindakan yang diambil akan langsung direspons serta bisa memicu perang besar.
Editor: Anton Suhartono