WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat menilai penarikan pasukan Rusia dari Kota Kherson, Ukraina, dilakukan secara tertib. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS (Pentagon), kemarin.
“Sejumlah besar pasukan Rusia meninggalkan kota Kherson, jumlahnya mencapai ribuan. Secara keseluruhan, kami menilai bahwa itu adalah penarikan yang relatif teratur,” kata pejabat senior militer itu, seperti dikutip, Selasa (15/11/2022).
Inggris Masih Bungkam soal Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Lecehkan Bendera Merah Putih
Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan penarikan penuh pasukan dan peralatan militernya dari tepi barat Sungai Dnipro, Ukraina. Langkah itu sebagai bagian dari upaya Moskow untuk meningkatkan pertahanannya di tepi timur sungai itu.
Kendati demikian, pejabat senior Pentagon mengatakan, ada kemungkinan sejumlah kecil pasukan Rusia tetap berada di sisi barat sungai besar yang membelah Ukraina itu. Saat berkunjung ke Kherson, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukannya membayar harga yang sangat mahal untuk memasuki kota.
Ukraina Dilaporkan Hujani Desa di Luhansk dengan Roket HIMARS Kiriman AS
Kherson adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang memberikan suara dalam referendum untuk bergabung dengan Rusia setelah Moskow melancarkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Pemerintah daerah bentukan Rusia di wilayah itu mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa ribuan penduduk Kherson telah dievakuasi ke Krimea sebelum kedatangan pasukan Ukraina.
Media Rusia menyebutkan, sampai hari ini sudah ada beberapa bukti pembalasan oleh tentara Ukraina terhadap warga sipil di Kherson yang dituduh bekerja sama dengan Rusia. Menurut penjabat Gubernur Kherson Vladimir Saldo, bukti-bukti kekerasan tersebut muncul sejak pasukan Kiev merebut kota itu pada pekan lalu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku