Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Update Korban Perang Thailand-Kamboja: Banyak Warga Sipil Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Pentagon Rilis Video Deklasifikasi Drone Serang Kabul Tewaskan 10 Warga Sipil, Begini Gambarannya

Kamis, 20 Januari 2022 - 12:01:00 WIB
Pentagon Rilis Video Deklasifikasi Drone Serang Kabul Tewaskan 10 Warga Sipil, Begini Gambarannya
Video 25 menit menunjukkan pekerja bantuan Afghanistan dan 9 non-kombatan tewas dalam serangan AS. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pentagon merilis video deklasifikasi dimana sebuah drone menyerang Kabul dan menewaskan 10 warga sipil tahun lalu. Peristiwa itu menjadi salah satu misi tempur terakhir Amerika Serikat (AS) saat mengakhiri perang dua dekade di Afghanistan

Diterbitkan oleh New York Times, Rabu (19/1/2022), video berdurasi 25 menit menunjukkan seorang pekerja bantuan Afghanistan dan sembilan non-kombatan lainnya, tewas dalam serangan AS. Tujuh korban tewas di antaranya merupakan anak-anak.

Dua pesawat tak berawak terbang di atas Kabul selama serangan bom pada 29 Agustus 2021 tersebut.

Awalnya, militer AS mengklaim serangan itu menargetkan anggota ISIS yang mengangkut bahan peledak. Seorang pejabat senior mengklaim operasi itu 'benar. 

Faktanya, korban tewas semuanya warga sipil. Akhirnya pejabat itu pun dipaksa mengakui kesalahan dalam serangan tersebut. 

Dalam rekaman, ada 2 unit drone MQ-9 Reaper membuntuti Toyota Corolla putih yang dikendarai oleh pria yang diidentifikasi sebagai Zemari Ahmadi. Dia merupakan pekerja bantuan di Nutrition and Education International yang berbasis di AS.

Setelah mengikutinya selama beberapa waktu, mobil Ahmadi ditabrak saat memasuki jalan masuk rumah. Peristiwa itu terlihat sekitar delapan menit dalam video.

Lalu ledakan melanda rumah tersebut dan menewaskan Ahmadi. Beberapa anak serta anggota keluarga lain bergegas keluar. 

Penyelidikan oleh Angkatan Udara menyimpulkan, operasi itu tidak melanggar hukum apa pun dan tidak merekomendasikan tindakan disipliner. Meski penyelidikan menemukan rekaman yang menunjukkan kehadiran setidaknya satu anak di dekat lokasi serangan sekitar dua menit sebelum bom diluncurkan, Pentagon mengatakan akan mudah untuk dilewatkan secara real-time.

“Dua tinjauan independen yang saya lakukan, bukti fisik seorang anak terlihat jelas pada titik dua menit. Tapi itu 100 persen tidak jelas; Anda harus mencarinya,” Inspektur Jenderal Angkatan Udara, Sami Said pada November setelah penyelidikan. 

Dia pun bersikeras pembantaian itu merupakan 'kesalahan' dan bukan tindakan kelalaian'.

Rekaman itu diperoleh dalam gugatan Undang-Undang Kebebasan Informasi selama berbulan-bulan yang dipimpin oleh Times. Times merupakan pihak pertama yang mengungkap bukti serangan pesawat tak berawak mungkin tidak membunuh teroris ISIS seperti yang diklaim militer pada awalnya. 

Pentagon juga berusaha untuk mengaitkan hilangnya nyawa tak berdosa pada 'ledakan sekunder' di dekat rumah Ahmadi. Awalnya, dia dituduh membawa bom di mobilnya, tetapi kemudian dilaporkan, bola api itu kemungkinan disebabkan oleh tangki propana, yang secara efektif mengabaikan anggapan bahwa dia seorang militan.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut