Penuh Emosional, Ini Pesan Perpisahan Menlu AS Rex Tillerson
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberhentikan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan menggantikannya dengan Direktur CIA Mike Pompeo. Saat menyampaikan pidato perpisahannya, Tillerson tampak emosional dan sedikit terguncang.
"Yang paling penting adalah memastikan transisi yang tertib dan lancar, di mana negara ini terus menghadapi tantangan kebijakan dan keamanan nasional yang signifikan," kata Tillerson, dengan suara sediikit bergetar, kepada wartawan di ruang briefing, seperti diberitakan Reuters, Rabu (14/3/2018).
Terdengar terengah-engah, Tillerson mengatakan dia telah berbicara kepada Trump untuk memastikan kejelasan statusnya di masa depan. Dia menyebut Trump menghubunginya 3 jam setelah Trump menulis status di akun Twitter-nya bahwa Mike Pompeo akan menggantikannya sebagai Menlu AS.
"Saya menerima telepon hari ini dari presiden Amerika Serikat, setelah siang hari dari Air Force One," ucap Tillerson.
Dia dengan tegas menolak untuk mengucapkan terima kasih kepada Trump secara pribadi atau memberi penghormatan. Dia hanya hanya menyebutkan nama Trump sekali.
Selain itu, Tillerson mengatakan, pekerjaan yang baik telah dia dilakukan untuk membangun hubungan lebih baik dengan China, serta mengendalikan program senjata nuklir Korea Utara.
Tillerson juga mengatakan AS harus berbuat lebih banyak untuk menanggapi perilaku Rusia. Ini berkaitan dengan dugaan keterlibatan Rusia dalam percobaan pembunuhan eks agennya di Inggris menggunakan senjata kimia.
"Masih banyak pekerjaan yang menunggu untuk ditindaklanjuti, dan tindakan yang mengganggu dari pihak Pemerintah Rusia. Rusia harus menilai dengan seksama bagaimana tindakannya untuk kepentingan terbaik bagi warganya dan dunia lebih luas. Melanjutkan jalan mereka saat ini cenderung menyebabkan isolasi lebih besar bagi pihak mereka, situasi yang tidak diinginkan oleh siapapun," ucap Tillerson.
Di akhir pidatonya, Tillerson juga memuji para pejabat Kemlu AS. Dia memuji pengabdian mereka kepada masyarakat yang bebas dan terbuka, tindakan, kejujuran, dan kerja keras mereka.
"Dunia membutuhkan pemimpin tanpa pamrih seperti ini yang siap bekerja dengan sekutu lama," kata Tillerson.
Tillerson mengatakan, dia akan memulai kehidupan baru yang lebih pribadi setelah tak lagi menjabat sebagai Menlu AS.
"Sekarang saya akan kembali ke kehidupan pribadi saya," tutupnya.
Masa jabatan Tillerson akan berakhir pada 31 Maret. Namun dia akan meyerahkan tanggung jawabnya kepada wakil Menlu AS, John Sullivan, pada Selasa.
Editor: Anton Suhartono