Penumpang Transit di Bandara Dubai Akan Dibolehkan Jalan-Jalan di Kota
DUBAI, iNews.id – Dikenal sebagai kota transit penerbangan internasional, Dubai, Uni Emirat Arab, mengambil keuntungan ini untuk menjaring lebih banyak wisatawan.
Salah satunya, Bandara Dubai mengajukan usulan ke pemerintah untuk memberi izin kepada para penumpang pesawat yang sedang transit sehinggga bisa mengeksplorasi Kota Dubai.
"Di Dubai, waktu transit bisa menjadi ajang wisata karena para penumpang diizinkan meninggalkan bandara untuk menjelajahi kota," demikian pernyataan Kantor Pers Dubai, saat menjelaskan proyek bernama 'Microcosm of Dubai' ini, di akun Twitter-nya.
Namun kesempatan untuk menjelajahi Dubai secara langsung hanya berlaku bagi penumpang yang transit lebih dari 4 jam. Sementara penumpang yang waktu transitnya di bawah 4 jam tetap bisa mengeksplorasi Dubai, tapi secara virtual.
Bandara Internasional Dubai disinggahi 4,5 juta penumpang setiap bulannya, atau mencapai 50 juta per tahun. Dari jumlah itu, diperkirakan hanya 4 juta yang hanya mengekspolrasi kota.
Sebagian besar dari mereka tetap berada di bandara dengan berbelanja dan makan. Rata-rata setiap penumpang menghabiskan 9 dirham UEA atau sekitar Rp33.000, saat berada di bandara. Namun jika mereka masuk ke kota, bisa menghabiskan 1.000 dirham atau sekitar Rp3,7 juta. Ini merupakan potensi pemasukan yang besar bagi pemerintah kota.
Dubai dikunjungi rata-rata 14,9 juta wisatawan asing setiap tahun dan diperkirakan angkanya akan bertambah menjadi 20 juta pada 2020.
Hampir 14,9 juta wisatawan mengunjungi Dubai setiap tahunnya dan diperkirakan akan mencapai 20 juta pada tahun 2020.
Proyek 'Microcosm of Dubai' merupakan bagian dari Inisiatif Dubai10X yang menggandeng para pengusaha retail di dalamnya. Tujuannya untuk meningkatkan pemasukan industri retail.
Seorang pengusaha, Deepak Babani, menjelaskan, usulan ini sangat tepat untuk memberikan kesan pertama yang positif kepada para penumpang. Waktu mereka mungkin terbatas untuk mengeksplorasi Dubai saat transit. Namun di kemudian waktu diharapkan mereka akan menjadikan Dubai sebagai tujuan utama wisata.
"Ini usulan yang baik. Banyak orang yang transit. Jadi ketika mereka mendapat kesan pertama (terhadap Dubai), mereka akan kembali lagi," kata dia.
Editor: Anton Suhartono