Penyelidik Australia Tepis Pesawat MH370 Jatuh karena Ulah Pilot

SYDNEY, iNews.id - Penyelidik Australia membela hasil temuannya, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang kendali saat jatuh di samudera. Hal ini untuk menepis teori terbaru bahwa pilot sengaja membuat pesawat jatuh.

Pesawat Boeing 777 itu hilang usai lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Maret 2014 hendak menuju Beijing, China.

Baca Juga

AS dan Venezuela di Ambang Perang, Trump Bersedia Berunding dengan Maduro

Operasi pencarian pesawat yang mengangkut 239 orang itu belum membuahkan hasil, meski melibatkan banyak negara.

Temuan Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) menyebutkan, pesawat melaju dalam kecepatan tinggi saat menukik lalu menghujam lautan.

Sementara itu, teori yang menyebut bahwa pilot sengaja mendaratkan pesawat di laut disampaikan oleh mantan penyelidik kecelakaan pesawat asal Kanada, Larry Vance, dalam bukunya yang dirilis pekan ini. Vence juga menyebut ATSB membuat kesalahan dalam penyelidikan sehingga memunculkan hasil akhir atau kesimpulan yang salah dalam menentukan penyebab kecelakaan.

Chief Technical Officer ATSB Peter Foley mengatakan, para peneliti telah mengeksplorasi dari berbagai sudut pandang termasuk meminta analisis dari para ahli.

"Saya bisa mengatakan dengan prercaya diri, kami telah mempertimbangkan setiap bukti saat itu dengan cara yang tidak bias," ujarnya.

Diakuinya, tim memiliki sedikit data yang memberi gambaran bahwa pesawat melaju di luar kendali, meskipun kemungkinan pilot berusaha menjinakkannya.

Menurut Foley, bukti kunci berasal dari sayap kanan pesawat yang ditemukan di lepas pantai Tanzania pada Juni 2016. Di situ didapati kejanggalan pada posisi sirip kanan pesawat. Sirip tidak dalam kondisi sebagaimana pesawat mendarat.

Tim pencari menemukan beberapa potongan MH370 di Samudera Hindia, termasuk sirip di Tanzania.

Editor: Anton Suhartono