Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jepang Keluarkan Peringatan Megaquake Advisory, Amankah untuk Wisata?
Advertisement . Scroll to see content

Penyelidik Bingung Temukan Penyebab Jatuhnya F-35A Jepang

Jumat, 12 April 2019 - 09:13:00 WIB
Penyelidik Bingung Temukan Penyebab Jatuhnya F-35A Jepang
Helikopter militer Jepang melakukan pencarian jet tempur F-35A Jepang di Samudra Pasifik. (FOTO: REUTERS / Mandatory credit Kyodo)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Para penyelidik masih belum menemukan penyebab jatuhnya jet tempur siluman F-35AA Jepang di Samudera Pasifik. Mereka masih harus menghadapi tugas yang menakutkan untuk mengambil bagian-bagian jet yang sangat rahasia dari kedalaman laut.

Para penyelidik dari Angkatan Udara Jepang menemukan bagian-bagian kecil sayap F-35A mengambang di laut. Temuan puing-puing ini menunjukkan pesawat canggih itu menghantam air, namun tidak diketahui mengapa pesawat itu bisa hilang dari radar tanpa peringatan.

"Kami belum menemukan apa pun yang mengarah pada penyebabnya," kata seorang pejabat angkatan udara Jepang, saat pencarian untuk pilot yang hilang berlanjut, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (12/4/2019).

Angkatan Udara Jepang menyatakan, 28 menit setelah lepas landas bersama tiga F-35A lainnya dari pangkalan udara Misawa di Prefektur Aomori pada latihan terbang malam, jet itu lenyap dari radar militer sekitar pukul 19.27.

Menurut pejabat itu, jet tersebut dilengkapi dengan transponder untuk mengetahui posisinya dan dapat dikonfigurasi untuk menerangi lingkup radar selama penerbangan latihan.

Saat kejadian, operator radar yang melacak jet menerima pesan pembatalan pelatihan dari pesawat yang hilang sebelum menghilang sekitar 135 km timur dari pangkalan. Tidak ada komunikasi dari pilot yang mengindikasikan adanya masalah dengan pesawat.

"Pesawat itu tidak melakukan latihan tingkat rendah, menyarankan pilot veteran dengan 3.200 jam terbang tetapi hanya 60 jam di F-35A, seharusnya memiliki waktu untuk bereaksi terhadap keadaan darurat," kata pejabat angkatan udara itu.

Puing-puing pesawat tempur senilai 126 juta dolar itu berada pada kedalaman sekitar 1.500 meter, termasuk perekam data penerbangan yang akan menjelaskan apa yang terjadi di lepas pantai Jepang utara pada Rabu malam.

Militer Jepang mungkin harus menyewa perusahaan penyelamat laut dengan kapal selam yang mampu mengambilkan rongsokan pesawat dari air yang dalam. Sejumlah perusahaan menjadi kandidat termasuk dua perusahaan penyelamatan laut terbesar di Jepang.

Fukuda Salvage dan Marine Works berhasil mengangkat kapal perang yang rusak saat perang Rusia-Jepang, sementara Nippon Salvage berbagi akar korporatnya dengan Mitsubishi Heavy Industries, perusahaan yang mengumpulkan puing F-35A yang hilang.

"Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan operasi penyelamatan tergantung pada banyak faktor dan tidak mungkin mengatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat F-35A," kata seorang pejabat Salvage Fukuda.

Dia meyebut dibutuhkan waktu lebih dari beberapa hari.

Sementara itu, seorang insinyur di Nippon Salvage mengatakan kondisi pesawat tempur bermesin tunggal, bagian dari skuadron 12 pesawat yang baru saja beroperasi, mungkin akan menjadi faktor terbesar dalam merencanakan operasi penyelamatan.

"(Kondisi) utuh bisa ditarik oleh crane, tetapi jika rusak maka kapal selam harus mengumpulkan fragmennya," katanya.

"Pertanyaannya adalah apakah anda ingin mengumpulkan semua bagian," imbuhnya.

Sebelum pengangkatan bisa dimulai, militer Jepang harus menemukan puing-puing peralatan militer AS yang sangat rahasia.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut