WASHINGTON DC, iNews.id – Bentrokan di kawasan Nagorno-Karabakh antara pasukan Azerbaijan dan tentara etnik Armenia kembali pecah, Selasa (19/9/2023). Merespons hal itu, Amerika Serikat menyatakan dukungannya kepada Armenia dan malah menegur Azerbaijan atas konflik tersebut.
Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. Dalam percakapan tersebut, diplomat top AS itu mendesak Aliyev untuk menghentikan semua tindakan militer di Nagorno-Karabakh.
Seteru Memanas, 'Senjata' China Ini Bisa Bikin Jepang Tekor Rp20 Triliun
“Menlu Antony J Blinken berbicara dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev hari ini untuk mendesak Azerbaijan segera menghentikan aksi militer di Nagorno-Karabakh dan meredakan situasi,” demikian pernyataan Deplu AS dalam rilisnya pada Selasa.
Blinken mengatakan, tidak ada solusi militer terhadap situasi ini dan kedua pihak harus melanjutkan dialog untuk menyelesaikan perbedaan besar antara Baku dan etnik Armenia di Nagorno-Karabakh.
Hubungan Rusia dengan Armenia Memanas! Ini Pangkal Masalahnya
Sementara itu, kepada Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Blinken mengatakan bahwa AS mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Armenia.
Menlu AS itu juga menyatakan keprihatinan mendalam Washington DC terhadap situasi di Nagorno-Karabakh. “Dia (Blinken) mengatakan kepada Perdana Menteri Pashinyan bahwa Amerika Serikat sepenuhnya mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Armenia,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.
PM Armenia Sebut Misi Penjaga Perdamaian Rusia di Karabakh Gagal, Begini Reaksi Kremlin
Azerbaijan pada Selasa kemarin melancarkan operasi militer ke Nagorno-Karabakh. Baku menganggap tindakan militer itu diperlukan untuk memulihkan ketertiban serta mengusir formasi militer Armenia.
Bentrok Lagi, Armenia Tuduh Azerbaijan Bunuh 2 Tentaranya di Nagorno-Karabakh
Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan. Namun, sebagian wilayahnya dikuasai etnik Armenia. Mereka melancarkan gerakan separatisme untuk memisahkan diri dari Azerbaijan.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengungkapkan niat untuk melucuti senjata Armenia. Selain itu mereka ingin memastikan penarikan personel angkatan bersenjata Armenia dari wilayahnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku