Perang Lawan Kejahatan Narkoba, Duterte: Saya Peduli Nyawa Manusia
MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan tak akan mengendurkan perang melawan narkoba di negaranya. Dia menggambarkan hal itu sebagai upaya jangka panjang dan tidak pandang bulu.
Dalam pidato kenegaraan di hadapan wakil rakyat, tokoh masyarakat, dan tamu kehormatan dari negara lain, Duterte mengecam para pegiat hak asasi manusia (HAM) yang tidak setuju dengan langkahnya tersebut.
"Izinkan saya untuk mengatakannya secara lugas. Perang melawan narkoba belum selesai, perang melawan obat-obatan terlarang tidak akan dikurangi skalanya. Bahkan, ini akan terus dilanjutkan, ditingkatkan," kata Duterte, seperti dilaporkan AFP, Selasa (24/7/2018).
Perang melawan narkoba yang dilancarkan Duterte sejak 2016 menewaskan ribuan orang, banyak di antaranya tewas saat baku tembak dengan polisi.
Perang melawan kejahatan narkoba menewaskan setidaknya 4.354 orang. Namun organisasi-organisasi HAM meyakini jumlahnya bisa tiga kali lebih besar.
Para pegiat HAM menyatakan apa yang dilakukan Duterte sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Seakan menjawab kritik ini, Duterte menegaskan hal yang menjadi fokusnya adalah menyelamatkan nyawa manusia.
"Jika Anda semua mengira saya bisa dibujuk untuk tidak lagi melanjutkan perang melawan narkoba, karena aksi demonstrasi Anda, karena aksi protes Anda, yang menurut saya salah arah, maka itu keliru. Anda memedulikan hak asasi manusia, yang saya pedulikan adalah nyawa manusia," ujar Duterte.
Meski dikecam masyarakat internasional dan organisasi-organisasi HAM, perang melawan narkoba ini populer di mata rakyat Filipina. Namun tak sedikit pula warga yang turun ke jalan untuk mengecam kebijakan pemerintahan Duterte terkait perang narkoba dan rencana perombakan konstitusi Filipina.
Editor: Nathania Riris Michico