Perang Tank Terbesar dalam Sejarah Dunia, Dahsyatnya Pertempuran Kursk
JAKARTA, iNews.id - Pertempuran Kursk adalah pertempuran tank terbesar dalam sejarah dunia pada masa Perang Dunia II. Sekitar 3 juta orang, 8.000 tank, dan 5.000 pesawat tempur berperang dalam satu hari, menjadi momen adu tembak terbesar dalam sejarah umat manusia.
Pertempuran Kursk melibatkan Nazi Jerman dengan Uni Soviet Rusia di Front Timur dekat Kursk yang berjarak 450 kilometer atau 280 mil barat daya Moskow di Uni Soviet selama bulan Juli dan Agustus 1943.
Pertempuran dimulai dengan diluncurkannya serangan Jerman, yakni Operasi Citadel atau dalam bahasa Jerman dikenal dengan Unternehmen Zitadelle, pada tanggal 5 Juli, yang memiliki tujuan untuk menyerang tonjolan Kursk dengan serangan dari utara dan selatan secara bersamaan.
Setelah serangan Jerman terhenti di sisi utara tonjolan, pada tanggal 12 Juli, Soviet memulai Operasi Serangan Kursk Strategis mereka dengan meluncurkan Operasi Kutuzov melawan bagian belakang pasukan Jerman di sisi utara.
Di sisi selatan, Soviet juga meluncurkan serangan balik yang hebat pada hari yang sama, yang menyebabkan bentrokan lapis baja besar.
Hitler memerlukan kemenangan di front timur sehingga ia mengumumkan Operasi Citadel yang diharapkan dapat mengubah peta kekuatan di front timur sekaligus membakas kekalahannya di Stalingard.
Rencana ini sempat ditentang oleh ahli strategi hebat Jerman, Heinz Guderian karena menurutnya tidaklah penting untuk menyerang Kursk. Akan tetapi rencana Hitler ini didukung penuh oleh Kurt Zeitzler dengan mengungkapkan data bahwa Jerman harus menguasai objek-objek penting akibat dari pendudukan kota Kharkov pada bulan Maret sebelumnya.
Objek penting ini letaknya di selatan dari Orel, dengan Maloarkangelsk sebagai pangkalan utaranya, Kursk sebagai base tengah dan Belgorod sebagai base selatan.
Pihak Soviet telah mencium adanya rencana ofensif dari Jerman ini dari peningkatan kekuatan Jerman secara besar-besaran di sekeliling titik tersebut dan dari mata-mata mereka di Jerman.
Stalin sempat bermaksud untuk menyerang Jerman terlebih dahulu sebelum serangan Jerman ini terjadi. Akan tetapi Marsekal Zhukov menyarankan untuk membiarkan Jerman menyerang terlebih dahulu dan mengalahkan mereka dengan pertahanan yang telah direncanakan.
Pertahanan ini dibuat dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya. Pihak Soviet dengan cepat menambah jumlah pasukan militer dan merekrut 300.000 orang sipil untuk bekerja bersama-sama membuat jebakan tank, ladang ranjau, senjata anti tank dan posisi defensif lainnya sebagai antisipasi dari serangan Jerman.
Kondisi itu sepenuhnya menguntungkan Pasukan Merah, hingga mereka mampu menundukkan tentara Jerman dalam 8 hari atau berakhir pada 13 Juli 1943.
Pasukan Jerman mundur di posisi mereka walau tak terlalu jauh dari Kota Kursk. Uni Soviet yang masih terganggu dengan kehadiran mereka melakukan penyerangan di sekitar kota.
Kekuatan Jerman yang terus berkurang memaksa mereka mundur dari seluruh wilayah konflik di Front Timur beberapa minggu kemudian.
Editor: Komaruddin Bagja