Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jabat Wali Kota Muslim New York Pertama, Mamdani Simbol Perlawanan Minoritas di AS
Advertisement . Scroll to see content

Perangi Islamofobia, Menlu AS: Muslim di Seluruh Dunia Terlalu Sering Hadapi Diskriminasi dan Kebencian

Kamis, 16 Maret 2023 - 12:52:00 WIB
Perangi Islamofobia, Menlu AS: Muslim di Seluruh Dunia Terlalu Sering Hadapi Diskriminasi dan Kebencian
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, memperingati Hari Internasional Perangi Islamofobia yang pertama, Rabu (15/3/2023). Dalam kesempatan itu, dia menyatakan setiap orang memiliki kebebasan untuk menjalankan keyakinan mereka.

“Setiap orang di mana pun memiliki hak atas kebebasan berpikir, hati nurani, beragama, dan keyakinan, termasuk kebebasan untuk mengubah keyakinannya atau tidak meyakininya,” ungkap Blinken dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (16/3/2023) WIB.

“Setiap orang juga memiliki kebebasan, baik secara individu maupun bersama-sama dengan orang lain, maupun di depan umum atau pribadi, untuk melaksanakan keyakinan itu dalam ibadah, ketaatan, pengamalan, dan pengajaran,” ujarnya.

Blinken mengatakan, Muslim di seluruh dunia terlalu sering menghadapi diskriminasi dan kebencian berdasarkan keyakinan agama mereka. Tanggal 15 Maret ini adalah hari peringatan pertama yang diumumkan oleh PBB pada 2022 untuk memerangi Islamofobia.

Tanggal tersebut juga memperingati empat tahun serangan teror di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Kala itu, seorang teroris bernama Brenton Tarrant secara brutal membantai 51 jemaah Muslim dan melukai 40 lainnya dengan senjata api.

“Pada hari ini, kami meminta perhatian kepada orang-orang di seluruh dunia yang dilecehkan, ditahan, dipenjara, atau bahkan dibunuh karena mengidentifikasi diri, mempraktikkan, memeluk agama Islam, atau dianggap sebagai Muslim,” kata Blinken.

Menurut dia, Amerika Serikat akan terus mengadvokasi kemampuan individu untuk hidup sesuai dengan perintah hati nurani mereka dan berbicara atas nama mereka yang telah ditolak kemampuannya untuk melakukannya.

“Ketika Muslim di seluruh dunia mempersiapkan bulan suci Ramadhan mereka, saat berpuasa dan merawat komunitas, mari kita di sini di Amerika Serikat dan di luar negeri, bekerja untuk memerangi kebencian ini,” ucapnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut